Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris menilai tudingan Tim 02 bahwa Capres Joko Widodo menggunakan "earpiece" pada Debat Capres kedua, adalah untuk menutupi kekalahan Capres Prabowo Subianto.
"Rumors bahwa Pak Jokowi memakai 'earpiece' sengaja dimainkan oleh Tim 02 untuk mengalihkan perhatian publik atas kekalahan Pak Prabowo pada Debat Capres tadi malam," kata Charles Honoris, melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Senin.
Charles Honoris mengatakan, Debat Capres kedua yang diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2) malam, jika diibaratkan dengan pertandingan tinju, maka Capres Joko Widodo sudah membuat "KO" Prabowo. "Namun, Tim 02 kemudian membuat rumors bahwa Pak Jokowi menggunakan sarung tinju besi. Ini jelas mengada-ada dan bahkan mengarah pada fitnah," katanya.
Anggota Komisi I DPR RI ini menjelaskan, kemenangan Capres Joko Widodo tampak dari argumentasinya yang jelas dan detail berdasarkan fakta dan data berupa angka, tidak seperti Capres Prabowo yang lebih banyak menyampaikan retorika.
Charles menambahkan, berdasarkan analisis konten, dari 2.789 kata yang disampaikan Capres Prabowo, dia hanya menyebut angka 20 kali. Sebaliknya, Capres Jokowi menyebut angka sebanyak 98 kali.
"Padahal, Pak Jokowi tidak membawa contekan seperti Pak Prabowo. Artinya, Pak Jokowi memang menjiwai betul apa yang menjadi kerja, kerja, dan kerja, serta capaiannya dalam pembangunan di bidang energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup," katanya.
Caleg petahana untuk DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta III ini menambahkan, respons Capres Prabowo tentang "unicorn" serta dengan tidak menjawab pertanyaan Capres Jokowi terkait industri 4.0, membuktikan bahwa digital platform yang menjadi masa depan industri Indonesia, justru tidak menjadi perhatian Prabowo.
"Saya mengapresiasi kesigapan KPU yang dengan cepat mengklarifikasi bahwa tidak ada 'earpiece' yang dipakai Pak Jokowi, sehingga tidak menjadi bola liar yang dimanfaatkan banyak pihak. Rumors yang sudah mengarah pada fitnah tidak bermutu ini sudah seharusnya dihentikan," katanya.
Baca juga: Analis politik: Jokowi masih unggul di debat kedua
Baca juga: Analis politik sebut debat kedua milik Jokowi
Baca juga: Isu lingkungan hidup tak jadi fokus dalam debat capres putaran kedua
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019