Bandung (ANTARA News) - Pebulu tangkis dari klub Jaya Raya Jakarta, Rian Ardianto, mengemukakan tekadnya untuk berjuang maksimal agar bisa memberikan kemenangan bagi klubnya itu di kejuaraan Djarum Superliga Badminton 2019.

Hal itu ia sampaikan mengingat pada kejuaraan sebelumnya pada tahun 2017 di Surabaya, Jawa Timur, ia dipinjamkan ke klub Musica (kini bernama Musica Trinity) karena saat itu Jaya raya absen. Pada edisi dua tahun lalu itu, Rian sukses mempersembahkan gelar juara bagi Musica setelah mengalahkan PB Djarum Kudus pada laga final.

"Saya kan sekarang membela klub asal, jadi ingin kasih yang terbaik. Walaupun lawan-lawannya berat tapi harus yakin," tutur Rian saat ditemui di Bandung, Senin.

Jika disuruh memilih, Rian mengaku lebih memilih klub asalnya dan ingin berkontribusi pada kemajuan klub.

Baca juga: Jaya Raya siap hadang Musica dalam Djarum Superliga

"Waktu 2017 kan klub saya tidak main, jadi ikut ke Musica. Lebih enak bela klub asal karena sejak kecil sudah dididik mereka, ingin balas budi," tutur pasangan Fajar Alfian itu.

Lebih lanjut, dengan pengalaman saat bermain di klub yang kini bernama Musica Trinity itu, ia pun mengaku paham dengan kemampuan sejumlah mantan rekan setim yang kini jadi lawannya.

Selain Rian, pada ajang Djarum Superliga 2019, tim putra Jaya Raya juga mengandalkan Tommy Sugiarto, Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan, Angga Pratama, dan Markis Kido. Klub asal ibukota ini juga merekrut pemain tunggal putra asal Vietnam, Nguten Tien Minh, yang pernah meraih medali perunggu Kejuaraan Dunia 2013.

Jaya Raya tergabung di Grup B bersama PB Djarum Kudus, Jatim United, dan Hitachi (klub asal Jepang)

Sementara itu, salah satu pemain Musica Trinity yaitu Jonatan "Jojo" Christie pun mengaku siap untuk menghadapi Jaya Raya.

"Tentu ada (lawan) yang diantisipasi, dari Jaya Raya, Berkat Abadi. Sports Affair juga diwaspadai terutama di nomor tunggalnya," ujar Jojo.

Sama halnya dengan Rian, peraih medali emas di Asian Games 2018 ini pun akan berjuang sekuat tenaga dan memberi hasil terbaik bagi klub.

"Setiap klub peluangnya 'fifty-fifty', jadi harus main yang terbaik," katanya.

Baca juga: Musica bidik pertahankan gelar Djarum Superliga Badminton
Baca juga: Pemain asing Djarum Superliga antusias ikuti pertandingan
Baca juga: PBSI: Djarum Superliga jadi kritik untuk pemerintah

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019