Pandeglang, Banten (ANTARA News) - Sebanyak 2.230 bibit pohon kayu keras ditanam di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, sebagai benteng alam untuk mengurangi dampak bencana alam seperti terjangan gelombang pasang dan tsunami di daerah wisata pantai yang rawan bencana tersebut.
"Kita lakukan penanaman 2.230 bibit pohon keras, 1.000 bibit bantuan dari KLHK, 1.230 dari BNPB," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara sosialisasi kesiapsiagaan bencana di Lapangan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Senin.
Ia menambahkan bibit-bibit pohon kayu keras yang berakar kuat tersebut selanjutnya diharapkan bisa menjadi penahan terjangan ombak bagi daerah Panimbang.
"Upaya kesiapsiagaan dan mitigasi memang harus akrab dengan alam," katanya.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan bibit pohon yang ditanam di Panimbang antara lain bibit pohon torem, mahoni, palaka bini, masola, sukun dan pule.
"Pohon yang ditanam tentunya juga yang memberikan manfaat kepada masyarakat dan juga pohon langka seperti pohon torem yang memang mampu bertahan karena memiliki akar yang kuat," katanya.
Wilayah Indonesia umumnya rawan bencana alam, karenanya pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga menghadapi dan mengantisipasi bencana serta melakukan penghijauan untuk meminimalkan risiko serta dampak bencana.
Tsunami Selat Sunda yang pada 22 Desember 2018 menerjang kawasan pesisir Pandeglang (Banten) dan Lampung semakin menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana.
Baca juga:
Presiden apresiasi program Tagana Masuk Sekolah
Pandeglang disiapkan jadi Kabupaten Siaga Bencana
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019