Bajin, pelatih asal Jerman tersebut, ikut berjasa mengantar Osaka meraih gelar juara Grand Slam dua kali beruntun dan telah melambungkan dirinya menjadi petenis nomor satu di dunia.
Baca juga: Naomi Osaka, petenis nomor satu dunia pertama dari Asia
Tapi hanya berselang dua pekan setelah juara di Melbourne Park, Osaka tiba-tiba memutuskan untuk berpisah dengan Bajin. Keputusan itu pun menimbulkan spekulasi bahwa mereka berdua "bercerai" karena uang.
"Semua orang berpikir karena uang, tapi itu tidak benar. Ini adalah hal paling menyakitkan yang pernah saya dengar," kata Osaka, juara AS dan Australia Terbuka di Dubai, seperti dikutip Reuters, Senin.
"Saya mengadakan perjalanan dengan tim saya. Saya menganggap mereka sebagai keluarga. Saya tidak akan pernah melakukan hal itu," katanya.
"Alasan saya adalah karena saya tidak ingin menempatkan kesuksesan melebihi kebahagiaan. Itu yang penting. Saya tidak akan mengorbankan itu dengan mempertahankan satu orang," katanya menambahkan.
Bajin, mantan pelatih Serena Williams, Victoria Azarenka dan Caroline Wozniacki, dinobatkan sebagai pelatih terbaik WTA 2018, setelah sukses bersama Osaka.
Selama ditangani Bajin, peringkat Osaka langsung meroket dari peringkat 72 pada awal 2018 menjadi petenis nomor satu sejak bulan lalu.
Osaka mengakui bahwa memang ada hal-hal yang tidak sesuai di antara mereka di awal musim ini.
"Memang ada situasi yang tidak bagus di Australia. Saya kira sebagian orang bisa melihatnya dari cara bagai mana kami berinteraksi," kata petenis berusia 21 tahun itu.
"Saya tidak ingin berpisah dengan cara yang tidak baik. Saya tidak ingin mengatakan sesuatu yang buruk tentang dia. Saya sangat berterima kasih atas apa yang telah dilakukannya," kata Osaka sambil menambahkan bahwa ia berharap mendapatkan pelatih baru pada Maret mendatang menjelang turnamen Indian Wells.
Baca juga: Bajin tidak lagi jadi pelatih Naomi Osaka
Baca juga: Osaka mundur dari Qatar Terbuka akibat cedera punggung
Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019