"Sejauh berjalannya debat, tidak ada kandidat yang menyinggung perubahan iklim. Kita sulit bicara pangan, energi, lingkungan hidup, infrastruktur dan sumber daya alam di Indonesia tanpa bahas perubahan iklim," kata Sonny yang merupakan anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) saat dihubungi Antara, Jakarta, Minggu.
Begitu juga disampaikan Koordinator Simpul Jaringan Pantau Gambut Teguh Masbro terkait sesi debat terkait sumber daya alam dan lingkungan hidup, dua capres tidak menyampaikan pemikiran secara eksplisit terkait upaya menghadapi perubahan iklim.
Padahal masalah perubahan iklim sangat krusial dan sudah menjadi perhatian Indonesia tapi juga dunia.
"Perubahan iklim sampai sesi terakhir debat ini, tidak dibahas secara keseluruhan," tuturnya.
Debat capres kedua itu mengangkat tema energi, lingkungan hidup, infrastruktur, pangan dan sumber daya alam. Debat itu dimoderatori oleh Anisha Dasuki dan Tommy Tjokro.
Sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia mengatakan perubahan iklim belum menjadi prioritas dalam visi dan misi calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres) untuk pemilihan presiden dan wakil presiden 2019.
Manager Kampanye Keadilan Iklim Eksekutif Nasional Walhi Yuyun Harmono di Jakarta, Kamis (14/2), mengatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin memang telah mencantumkan visi mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan secara eksplisit dalam visi dan misinya.
Sementara, pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak mencantumkan masalah penanganan perubahan iklim dan isu lingkungan secara eksplisit dalam visi dan misinya.
"Saya kira pihak petahana cukup mendetailkan tapi dari pihak penantang sepertinya belum terlalu detail," tuturnya.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2019