"Tidak ada yang saya takuti, untuk kepentingan masyarakat dan negara, kecuali Allah," kata Jokowi, dalam debat kedua calon presiden di Jakarta, Minggu.
Jokowi mengatakan itu untuk menutup pernyataan pamungkas dalam debat capres kedua. Jokowi menyebutkan pernah menutup Pertamina Energy Trading Limited (Petral) dalam rangka mengusir mafia minyak dan gas bumi (migas).
Capaian yang ia sebutka diantaranya adalah aloh kelola blok Masela, Blok Mahakam dan perusahaan tambang emas Freeport Indonesia. Jokowi mengatakan hal tersebut diadaptakan dari pengalaman memimpin kota sebagai walikota.
Selain itu ia juga menyebutkan pernah memimpin provinsi sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Butuh ketegasan dan keberanian dalam menjadi seoarang pemimpin," kata Jokowi.
Debat kedua calon presiden di Hotel Sultan, Jakarta, terdiri dari enam segmen, di mana pada segmen pertama kedua capres akan dipersilakan mengambil pertanyaan secara acak.
Berdasarkan susunan acara debat kedua yang beredar di kalangan wartawan, pada segmen pertama, masing-masing capres akan menjelaskan visi-misi.
Kemudian mereka akan mengambil pertanyaan terkait tema infrastruktur, energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup yang akan ditanyakan pada segmen-segmen berikutnya.
Pada segmen kedua, para capres akan mendalami visi-misi terkait infrastruktur serta energi dan pangan.
Pada segmen ketiga, para capres akan mendalami visi-misi terkait sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Dalam segmen kedua dan ketiga, masing-masing calon presiden diberikan waktu untuk saling menanggapi visi-misi lawan.
Kemudian pada segmen keempat, akan berlangsung debat eksploratif. Pertanyaan yang telah disusun panelis telah diaktualisasikan dalam bentuk video, dan akan ditanggapi para calon presiden.
Pemilihan video dilakukan secara acak oleh Ketua KPU RI pada segmen pertama.
Selanjutnya pada segmen kelima masing-masing capres berhak mengajukan pertanyaan kepada lawannya secara bebas namun pertanyaan tetap harus seputar tema debat.
Di bagian akhir yakni segmen enam, para capres akan memberikan pernyataan penutup.
Pewarta: Afut Nursyirwan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019