(ANTARA News) - Memasuki The Sixth Floor Museum di Dallas, Texas, AS, bagaikan mengendarai mesin waktu. Kita seperti dibawa kembali ke tahun 1960-an saat John F. Kennedy (JFK) menjadi presiden AS ke-35, lengkap dengan drama pembunuhan dan misteri di balik kematiannya. Reporter antaranews.com berkesempatan mengunjungi museum ini pada Minggu lalu (10/2).
Salah satu daya tarik museum ini tentu saja lokasinya yang berada di lantai enam gedung pemerintahan kota Dallas. Dari sebuah jendela di lantai itulah Lee Harvey Oswald diduga menembak JFK hingga tewas pada 22 November 1963. Motif Oswald membunuh JFK hingga kini tak pernah terungkap lantaran dua hari usai ditangkap dia tewas ditembak oleh Jack Ruby, seorang pemilik bar setempat.
Pintu masuk museum ini berada di bagian belakang gedung yang saat pembunuhan JFK terjadi digunakan oleh Texas School Book Depository, sebuah distributor buku sekolah. Dengan tiket seharga 18 dolar AS (sekitar 250 ribu rupiah) untuk orang dewasa, pengunjung dipinjamkan pemutar rekaman suara (audio set) yang memberikan informasi tambahan tentang foto, gambar dan benda yang dipamerkan.
Di ruang museum terpajang foto-foto Kennedy dan istrinya, Jacqueline, secara kronologis. Dimulai dengan sejumlah momen JFK saat berkampanye sebagai calon presiden dan foto-foto keluarga besarnya, termasuk Robert F. Kennedy yang menjadi jaksa agung saat pembunuhan terjadi.
Mendekati jendela gedung, pengunjung disuguhkan deretan foto penembakan yang terjadi di luar museum tersebut. Dimulai dari saat iring-iringan melalui Elm Street di depan Dealey Plaza, lalu berbelok ke kiri di depan gedung. Penembakan terjadi tak lama setelah mobil yang membawa JFK melewati jalan Elm Street itu sekitar pukul 12.30.
Uniknya, museum ini mensimulasikan perjalanan rombongan JFK dengan tampilan multimedia tepat di jendela gedung yang diduga menjadi tempat Oswald melakukan penembakan. Dengan simulasi itu, pengunjung dapat membayangkan peristiwa yang terjadi di luar gedung saat penembakan terjadi. Lokasi dalam simulasi sengaja dibuat sama persis dengan lokasi di luar gedung yang dilihat pengunjung dari jendela.
Tak hanya itu, museum ini juga memajang sejumlah memorabilia. Salah satunya adalah kamera video Bell & Howell yang digunakan oleh warga bernama Abraham Zapruder ketika merekam kejadian tersebut. Dalam rekaman film tanpa suara yang dibuat Zapruder, terlihat JFK membuka mulutnya dengan ekspresi kesakitan setelah tertembak.
Benda lain yang menarik perhatian pengunjung adalah cincin kawin Oswald, topi yang dipakai Ruby saat menembak Oswald dan mesin tik tele milik Associated Press yang digunakan untuk mengirim berita pertama.
Salah satu ruang di museum ini adalah tempat dimana sebuah senapan ditemukan di balik tumpukan kardus buku. Di ruang ini terpajang sebuah replika Carcano 6,5 mm buatan Italia yang diduga digunakan Oswald untuk membunuh JFK.
Penembakan John F. Kennedy hingga kini memang masih berselimut misteri. Itulah yang menjadi magnet museum ini untuk menarik para turis, penyuka sejarah, dan tentu saja, para penggemar teori konspirasi.
Pewarta: Anton Santoso
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019