Saya ingin terima kasih sebesar-besarnya kepada para petani jagung. Pada 2014 kita impor 3,5 juta ton jagung, tahun 2018 kita impor hanya 180 ribu ton jagung. Artinya ada produksi 3,3 juta ton jagung. Ini sebuah lompatan besar

Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada para petani jagung yang telah memproduksi tambahan pasokan komoditas pangan itu hingga 3,3 juta ton sehingga Indonesia tidak perlu lagi mengimpor jagung.

"Saya ingin terima kasih sebesar-besarnya kepada para petani jagung. Pada 2014 kita impor 3,5 juta ton jagung, tahun 2018 kita impor hanya 180 ribu ton jagung. Artinya ada produksi 3,3 juta ton jagung. Ini sebuah lompatan besar," kata Jokowi saat memaparkan visi/misinya dalam Debat Capres 2019 Putaran kedua di Jakarta, Minggu malam.

Jokowi menuturkan ketersediaan, stok hingga stabilitas harga pangan harus bisa terus dijaga.

Khusus untuk topik lingkungan hidup, petahana itu ingin agar kebakaran hutan, lahan dan lahan gambut tidak lagi terjadi. Ia mengklaim dalam tiga tahun terakhir masa kepemimpinannya tidak lagi terjadi kebakaran hutan, lahan dan gambut.

"Ini (kebakaran lahan) sudah bisa kita atasi. Itu kerja keras kita semuanya," ujarnya.

Jokowi menambahkan sebagai tambahan untuk dedikasi atas isu lingkungan hidup, ia juga ingin megurangi sampah pplastik baik di sungai maupun laut.

"Saya kira itu adalah dedikasi tinggi kami untuk Indonesia maju," tuturnya.

Debat capres putaran kedua ini diselenggarakan di Hotel Sultan, pada Minggu (17/2) malam, yang dimulai sejak pukul 20.00 WIB.

Tema yang diangkat pada debat kedua tersebut adalah infrastruktur, energi dan pangan, serta sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Baca juga: Presiden perintahkan Bulog serap jagung petani
Baca juga: Kementan-Bulog penuhi kebutuhan jagung 5.000 ton untuk peternak

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019