Tim asuhan Giedrius Zibenas itu, seperti dipantau Antara dari situs resmi IBL di Jakarta, menang tipis 25-24 pada kuarter pertama ketika Prawira memberikan perlawanan ketat. Bahkan pada kuarter kedua, Prawira unggul 40-37.
Stapac tidak tinggal diam dan tampil agresif menekan lawannya pada kuarter ketiga 71-56. Prawira dipaksa menyerah dari permainan Kaleb Ramot Gemilang dan kawan-kawan 89-69 pada akhir kuarter keempat.
"Prawira adalah lawan berat. Mereka layak masuk ke babak Play-off. Pemain kami mungkin kelelahan pada kuarter pertama. Memasuki babak kedua, saya minta mereka untuk bermain lebih serius dan tidak meremehkan lawan," kata pelatih Stapac Giedrius Zibenas dalam keterangan tertulis IBL Pertamax 2018-2019.
Lima pemain Stapac sukses mencetak angka dua digit atas Prawira. Savon Goodman mengemas 16 poin, lalu Abraham Damar Grahita membuat 15 angka, Kendal Yancy dan Kaleb Ramot Gemilang masing-masing mencetak 14 poin, terakhir Mei Joni membuat 10 angka.
"Kami mungkin tak menemui masalah mencetak poin, tapi kami harus melakukan perbaikan pada sisi pertahanan," kata pelatih asal Lithuania yang merasa tidak puas dengan penampilan timnya di Yogyakarta.
"Ini menjadi seri terburuk bagi kami. Kami selalu tertinggal pada babak pertama. Padahal, kami membuktikan kemenangan pada babak kedua. Saya sendiri sering salah dalam pertahanan, rebound juga tidak konsisten," kata Kaleb.
Sementara pada kubu Prawira, tiga pemain mereka juga membukukan angka dua digit yaitu Hans Abraham dan Brachon Griffin masing-masing membuat 15 angka. Kemudian, Diftha Pratama membuat 11 poin.
"Anak-anak sudah berjuang. Saya apresiasi pada perjuangan mereka walau pintu 'play-off' tertutup. Mereka tetap semangat menyelesaikan tugas," kata pelatih Prawira Andre Yuwadi.
Baca juga: IBL larang Xaverius Prawiro bertanding lima laga
Baca juga: Pelatih: PJ kalah mental dari Prawira Bandung
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019