"Sebenarnya banyak mahasiswa yang mengaku hendak memilih, tetapi kartu tanda penduduknya di luar Jayapura, sehingga memilih untuk tidak menyalurkan hak pilihnya," kata Elvira Rumkabu, Sekretaris Koalisi Kampus, di Jayapura, Minggu.
Menurut dia, hal itu terkuak ketika pihaknya bersama Bawaslu Kota Jayapura menggelar diskusi "Ngopi Jahe," pada Sabtu (9/2) pekan lalu.
Ketika itu disampaikan baru Bawaslu yang memberikan penjelasan kepada mereka terkait aturan memilih.
Setidaknya, kata dia, Koalisi Kampus-Bawaslu Kota Jayapura sudah bisa mengidentifikasikan bahwa tidak semua mahasiswa/pemilih pemula golongan putih (golput) karena malas tahu, tetapi karena alasan tersebut.
Tapi juga mereka tidak tahu tentang aturan-aturan pemilu, sehingga tidak menyalurkan hak pilih. Ini salah satu progres yang perlu diselesaikan.
"Dari diskusi-diskusi yang kita lakukan sehingga bisa mengidentifikasi secara perlahan, memang belakangan ini ada tren golput secara nasional," katanya lagi.
Untuk Kota Jayapura, ujar dia, juga demikian.
Banyak kalangan muda/pemilih memang tidak mau memilih, namun mereka masih terus diberikan pemahaman agar bisa menyalurkan hak suaranya.
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019