Pengamat ITDP: Capres harus tawarkan strategi infrastruktur dan transportasi ramah lingkungan

kedua capres bisa menawarkan strategi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan untuk lima tahun mendatang, dimana para capres tersebut memiliki visi memindahkan moda-moda yang selama ini menggunakan kendaraan pribadi baik di perkotaan maupun anta

Jakarta (ANTARA News) - Country Director Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Yoga Adiwinarto menyarankan agar kedua calon presiden (capres) menawarkan strategi pembangunan infrastruktur dan transportasi ramah lingkungan.

"Strategi pembangunan infrastruktur dan transportasi ramah lingkungan yang harus diusung kedua capres dalam debat kedua," ujar Yoga saat dihubungi Antara di Jakarta, Sabtu.

Pengamat ITDP itu menjelaskan bahwa bagaimana visi dan misi jangka panjang kedua capres harus menjadi fondasi, bukan hanya lima tahun mendatang, namun hingga tahun 2045 memiliki infrastruktur serta transportasi yang tujuannya ramah lingkungan.

Yoga berharap kedua capres bisa menawarkan strategi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan untuk lima tahun mendatang, dimana para capres tersebut memiliki visi memindahkan moda-moda yang selama ini menggunakan kendaraan pribadi baik di perkotaan maupun antarkota untuk menggunakan yang lebih berkelanjutan atau ramah lingkungan.

Jalan tol jelas bukanlah infrastruktur berkelanjutan, infarstruktur berkelanjutan yang dimaksud seperti mengalihkan moda transportasi logistik dari truk ke kapal laut atau kereta api.

"Kalau mereka punya jawaban seperti itu, inilah yang mungkin harus jadi catatan kita bahwa mungkin itu salah satunya yang harus kita pilih. Kita butuh tawaran-tawaran program yang harus membangun bukan lagi bicara 'business as usual', jadi bagaimana lima tahun mendatang itu siapapun yang akan memimpin negeri ini sudah meletakkan fondasi bahwa kita ini sudah harus berubah pola pikirnya," ujar pengamat ITDP tersebut.

Yoga juga menambahkan bahwa pola hidup masyarakat Indonesia yang harus disesuaikan supaya bisa lebih mendorong ramah lingkungan, agar Indonesia bisa menurunkan emisi rumah kaca dalam 10 sampai dengan 15 tahun ke depan.

Debat pilpres 2019 babak kedua akan membahas energi, pangan, infrastruktur, transportasi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Debat babak kedua termasuk dalam lima babak debat pilpres 2019 dengan debat pertama mengenai hukum, HAM, korupsi dan terorisme telah digelar pada 17 Januari 2019. Debat terakhir yakni debat babak kelima akan mengangkat tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri sekaligus akan menjadi debat pamungkas bagi seluruh rangkaian debat pilpres 2019.