Stuttgart, Jerman (ANTARA News) - Petenis putri nomor satu dunia, Justine Henin, mengatakan ia ingin maju terus dan memecahkan rekor atas namanya sendiri, yakni delapan gelar WTA dalam satu musim, setelah ia menyemai rekor itu dengan menjuarai turnamen WTA Stuttgart, Minggu. Kemenangan Henin 2-6 6-2 6-1 atas Tatiana Golovin dari Prancis di Porsche Arena, Stuttgart hari Minggu itu merupakan gelar kedelapannya musim ini dan menyamai rekor yang diciptakannya tahun 2003. "Di tahun 2003, saya menjuarai delapan dari 20 turnamen, tahun ini saya sudah menjuarai delapan dari 12 turnamen, jadi suatu rekor yang ingin saya pecahkan," katanya, dengan lima turnamen WTA tersisa sampai musim ini berakhir, dengan Sony Ericsson Championship di Madrid 5 November. "Tatiana bermain dengan tingkat yang sangat baik dan saya tidak menemukan irama saya. Ia mengendalikan pertandingan di set pertama, saya terlalu bertahan, dan kemudian pertandingan berubah di set kedua," katanya kepada AFP. "Saya bermain jauh lebih baik dan saya sangat lega, karena saya tidak yakin dapat bangkit kembali dalam pertandingan tersebut," tambahnya. Kemenangan terebut merupakan kemenangan WTA ke-16 beruntun Henin, termasuk menjuarai AS Terbuka dan turnamen WTA di Toronto, sejak kekalahan terakhirnya ketika ia dikalahkan Marion Bartoli dari Prancis di semifinal Wimbledon bulan Juli. Yang luar biasa, kekalahan set pertama atas Golovin itu merupakan kekalahan pertama sejak ia dikalahkan Bartoli. Golovin (19) tampaknya akan mengalahkan Henin untuk pertama kalinya dalam pertemuan ketiganya, saat remaja itu dua kali mematahkan servis petenis Belgia itu untuk merebut set pertama. Setelah bekerja keras di semifinal melawan Jelena Jankovic dari Serbia hari Sabtu, Henin tampak lesu di awal pertandingan dan gagal menemukan iramanya. Tetapi setelah mengalami kekalahan dalam dua pertandingan final terakhir di event Stuttgart tersebut, Henin mengambil kendali pertandingan tersebut untuk meraih hadiah mobil Porsche keluaran terbaru, yakni Porsche 911 Turbo Cabriolet. Henin menunjukkan kelasnya untuk merebut set kedua dengan skor 6-2, dengan segera mematahkan servis Golovin dan mengugguli pemain muda keturunan Rusia itu dengan pukulan-pukulan panjangnya. Finalis tahun lalu itu hanya sedikit mendapat perlawanan di set ketiga dan Henin hanya membutuhkan waktu 29 menit untuk meraih kemenangan. "Saya benar-benar merasa senang dengan cara bermain di awal pertandingan," kata Golovin. "Segalanya berjalan dengan kemauan saya, tetapi pada kedudukan 2-2 di set kedua, permainan berubah dan dia mengambil kendali. Ia mengeluarkan semua senjatanya, bila anda ingin mengalahkannya, anda harus 100 prsen untuk dua jam. "Dia tidak lagi membuat kesalahan dan saya tidak bisa berbuat apa-apa. Itu akan menjadi pengalaman, tetapi saya sangat bahagia, saya sudah datang ke sini dan mengalahkan dua pemain yang menduduki lima besar," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007