"Pada Jumat (15/2) kemarin, satgas langsung melayangkan surat panggilan kepada saudara J (Joko Driyono) untuk dimintai keterangan dengan status sebagai tersangka pada Senin besok, jadi Senin kami akan mintai keterangan dengan status sudah sebagai tersangka," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Praseyto saat jumpa pers di gedung Mabes Polri, Jakarta, Sabtu.
Lebih lanjut, Dedi menyatakan bahwa pemeriksaan terhadap Joko akan dilakukan di Posko Satgas Anti Mafia Bola di Polda Metro Jaya pukul 10.00 WIB.
Terkait pemeriksaan terhadap Joko, kata dia, Satgas Mafia Bola akan mendalami soal peristiwa "match fixing" atau pengaturan skor di beberapa pertandingan yang sudah dilaksanakan di Indonesia.
"Di liga 3 dari satgas sudah menetapkan beberapa tersangka kemudian di liga 2 juga sudah menetapkan beberapa tersangka. Jadi, menyangkut masalah kegiatan satgas sudah ada 14 tersangka kemudian enam berkas perkara sudah dilimpahkan ke JPU, kemudian empat berkas perkara lanjutan ini masih dalam proses penyelesaian, satu berkas juga masih dalam proses penyelesaian," tuturnya.
Ia pun menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan ada tersangka-tersangka lainnya dalam kasus pengaturan skor itu.
"Yang jelas komitmen satgas melakukan pemberantasan'match fixing' ini sampai tuntas baik di liga 3. Alhamdulillah liga 3 ini boleh dikatakan hampir tuntas kemudian kita juga masuk ke liga 2 kemudian nanti akan ke liga 1. Selesai liga 1 tidak tertutup kemungkinan pertandingan berikutnya juga akan dilakukan investigasi oleh satgas," ucap Dedi.
Sebelumnya, Polri telah menjelaskan kronologi penetapan Joko Driyono sebagai tersangka berawal dari ditetapkannya terlebih dahulu tiga tersangka.
Baca juga: Polri jelaskan kronologi penetapan Joko Driyono sebagai tersangka
Baca juga: Joko Driyono jadi tersangka dan dicekal ke luar negeri
Baca juga: Satgas mafia bola geledah apartemen petinggi PSSI "JD"
Baca juga: Joko Driyono jalani pemeriksaan 11 jam dengan 45 pertanyaan
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019