Shanghai (ANTARA News) - Kejuaraan dunia Formula Satu semakin terbuka pada Minggu setelah Lewis Hamilton secara dramatis tergelincir ke "gravel trap" pada Grand Prix China sementara Kimi Raikkonen membawa Ferrari menang. Keunggulan Raikkonen atas rekan setim Hamilton di McLaren Fernando Alonso juga membuat ketiga pembalap tersebut akan bertarung seru memperebutkan mahkota juara dunia pada balapan terakhir musim ini di Brazil pada 21 Oktober. Pembalap Inggris Hamilton masih memimpin klasemen dengan 107 poin, disusul Alonso dengan 103 dan Raikkonen 100 poin setelah ia meraih kemenangan kelima musim ini bersama Ferrari, sekaligus kemenangan ke-200 bagi tim asal Italia itu. Hamilton (22) tampak berada di jalur yang benar untuk menjadi pembalap baru pertama (rookie) dan pembalap termuda dalam sejarah yang bisa menjadi juara dunia, hingga kemudian terjadi kesalahan pada putaran ke-31 dari balapan yang terdiri dari 56 putaran itu. Pemimpin klasemen itu berupaya menuju pit untuk mengganti jenis ban tetapi mobilnya tergelincir masuk ke "gravel trap" di sisi lintasan. Untuk pertamakalinya ia tidak finish musim ini, namun Hamilton masih terdengar optimistis. "Saya meminta maaf kepada tim tetapi saya masih bisa melakukannya (merebut gelar juara dunia), jangan khawatir," tegas Hamilton. "Ketika saya keluar dari mobil saya sangat kesal karena itu adalah kesalahan pertama saya tahun ini dan saya melakukannya saat akan masuk ke pit," sambungnya. "Anda tidak bisa melalui hidup tanpa melakukan kesalahan. Tetapi saya telah melupakannya dan menantikan pergi ke Brazil. Tim akan bekerja keras untuk memastikan mobil cukup cepat di sana, dan kami masih unggul poin," tuturnya. "Ban semakin buruk dan anda hampir bisa melihat kanvas di dalamnya. Saat saya hendak masuk pit (ban) itu menjadi seperti es dan saya tidak bisa melakukan apapun," tambah Hamilton mengenai penyebab kecelakaan tersebut. Hamilton mengontrol balapan dari posisi start terdepan hingga ban bertipe intermediate yang digunakannya menjadi tidak dapat dikendalikan di lintasan yang kondisinya terus berubah akibat hujan yang bergantian turun dan berhenti itu, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007