Pameran foto sejarah pemilu mulai 1955 hingga 2014 tersebut dibuka oleh Kepala Subdit Informasi dan Komunikasi Hukum dan HAM Kemkominfo, Heni Prastiwi, mewakili Plt Dirjen Informasi dan Komunikasi Politik (IKP) Kemkominfo R.Niken Widiastuti, yang berhalangan hadir di Museum Monumen Pers Nasional Surakarta, Jumat.
Kepala Subdit Informasi dan Komunikasi Hukum dan HAM Kemkominfo Heni Prastiwi mengatakan rangkaian untuk kegiatan sosialisasi pemilu khususnya kepada pemilih melenial tersebut dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2019, bekerja sama dengan KPU, Bawaslu, dan Pemerintah Kota Surakarta.
Heni berharap dengan adanya pameran foto tersebut dapat menyentuh para pemilih milenial untuk menggunakan hak pilihnya dan tidak menjadi golput pada perhelatan Pemilu 2019.
"Kami berharap dengan kegiatan ini, bisa meningkatkan jumlah pemilih terutama kelompok melenial hingga sekitar 75 persen dari total 30 juta pemilih milenial di Indonesia," ujarnya.
Ketua Umum Panitia Festival Pers Nasional Widodo Hascahyo mengatakan pameran foto pemilu tersebut menjadi sebuah refleksi penyelenggaraan pemilu mulai dari 1955 hingga 2014.
Menurut Widodo, Museum Monumen Pers Nasional memiliki tugas untuk menyosialisasikan pemilu.
Selain pameran, rangkaian kegiatan festival ini, kata Widodo, juga akan diselenggarakan diskusi publik tentang pemilu, pertunjukan kesenian wayang, sosialisasi mengenai pemilu yang akan diselenggarakan di "car free day" Jalan Slamet Riyadi Solo, Minggu (17/2).
Ketua KPU Surakarta, Nurul Sutarti, yang hadir acara pameran foto mengatakan pihak menyambut baik penyelenggaraan kegiatan tersebut.
"Kami berharap rangkaian kegiatan yang digelar Kemkominfo itu, dapat membantu para pemilih untuk menentukan hak pilihnya pada pilpres dan pileg yang digelar 17 April mendatang," katanya.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2019