Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Kebakaran lahan gambut di Desa Cot Seumeureng, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, Jumat, makin meluas karena tiupan angin dan suhu udara panas memicu pesebaran titik api.
Kapolres Aceh Barat AKBP Raden Bobby Aria Prakasa melalui Kapolsek Samatiga AKP Iswar di Meulaboh mengatakan bahwa kebakaran lahan semula sekitar 2,8 hektare, kemudian meluas sekitar 4,5 hectare di satu titik lokasi itu.
"Jumat sore anggota masih di lokasi dan berupaya melakukan pemadaman secara manual," katanya usai melakukan pemadaman titik api bersama anggotanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya malam ini memantau perkembangan di lokasi lahan terbakar ini.
Sejak Jumat pagi, belasan anggota Kepolisian Sektor Samatiga berjibaku memadamkan api yang terus meluas membakar lahan gambut kering.
Menurut dia, tidak tersedianya sumber air membuat sulit dilakukan pemadaman secara maksimal.
Begitu pula, mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat juga tidak bisa menjangkau titik api kebakaran lahan gambut itu sehingga pemadaman hanya bisa dilakukan secara manual.
"Tidak ada sumber air di lokasi, mobil damkar juga tidak bisa mencapai titik kebakaran. Cukup panas sehingga secara pelan-pelan pakai papan kayu untuk mendekati titik api," imbuh AKP Iswar.
Ia mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dengan penyebab kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di lokasi itu.
Selain itu, kata AKP Iswar, masyarakat yang memiliki tanah di lahan gambut selalu diingatkan untuk membuat sumur atau kanal yang bisa menampung air sehingga ketika terjadi kebakaran lahan terbantu dengan sumber air di sekitar lokasi.
"Kami masih mengumpulkan data sebab titik lokasi pertama terbakarnya lahan gambut ini belum diketahui. Jadi, belum bisa disimpulkan dibakar atau karena ada faktor lain karena suhu sangat panas, ditambah lagi angin," pungkasnya.
Pewarta: Anwar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019