Sao Paulo, (ANTARA News - Kepolisian Brazil menahan delapan pegawai perusahaan tambang Vale SA sebagai bagian dari penyelidikan kriminal tentang penyebab bencana bendungan mematikan di Kota Brumadinho, kata jaksa pada Jumat.
Jaksa di Negara Bagian Minas Gerais, lokasi penambangan, mengatakan polisi juga menjalankan 14 surat penggeledahan sebagai bagian penyelidikan.
Penangkapan dan surat penggeledahan tersebut menargetkan sejumlah pegawai Vale, operator bendungan tailing yang ambruk bulan lalu, serta para pegawai perusahaan audit Jerman TUV SUD yang menyatakan bahwa bendungan tersebut stabil.
Pihak berwenang di Negara Bagian Sao Paulo, Minas Gerais dan Rio de Janeiro juga terlibat dalam operasi tersebut.
Menurut jaksa, semua kedelapan pegawai Vale yang ditahan bertanggung jawab atas keamanan dan stabilitas bendungan Brumadinho. Mereka akan tetap dipenjara selama 30 hari, kata jaksa.
Bencana ambruknya bendungan pada 25 Januari tersebut menewaskan lebih dari 160 orang. Dalam satu pernyataan, Vale menyebutkan sedang berkoordinasi dengan pihak berwenang.
Fabio Schvartsman, selaku Kepala Eksekutif pada Kamis mengatakan, dalam menanggapi pertanyaan dari sejumlah anggota parlemen, bahwa prosedur keselamatan perusahaan tersebut tidak berjalan.
Tailing merupakan hasil sampingan produk pertambangan seperti lumpur yang mencakup partikel batuan halus yang tersisa dari sumber daya penambangan dan penggalian.
Penyunting : Asri Mayang Sari
Baca juga: Brazil evakuasi 500 warga dari kawasan pertambangan
Baca juga: Korban tewas karena bendungan ambruk di Brazil mencapai 142 orang
Pewarta: Antara
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019