Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Bintang Reformasi (PBR) Bursah Zarnubi menilai, pengumuman bakal calon presiden (capres) oleh kalangan parpol tertentu maupun perseorang saat ini terlalu dini, sehingga sebaiknya menunggu hasil pemilu legislatif 2009. "Pencalonan seseorang menjadi capres harus mendapat dukungan parpol yang perolehan suara signifikan, sehingga jika ada parpol mengumumkan bakal capres dinilai masih terlalu dini," katanya menjawab pers di Jakarta, Minggu. Ketua Fraksi PBR DPR itu mengajak semua komponen dan tokoh masyarakat agar mendorong pemerintah segera menyelesaikan program kerjanya khususnya mengatasi kemiskinan dan membuka lapangan kerja baru untuk mengurangi pengangguran, daripada membicarakan capres dan pemilihan presiden (pilpres) yang waktunya masih 2,5 tahun lagi. Menurut Bursah, PBR sebagai partai yang hanya memperoleh suara 2,5 persen pada Pemilu 2004, kini memfokuskan untuk membenahi konsolidasi internal dan menargetkan perolehan suara pada Pemilu 2009 sebanyak enam persen atau 34 kursi untuk DPR . "Jika "ambas batas" mengikuti pemilu 2009 minimal perolehan suara tiga persen pada pemilu lalu, maka PBR akan mengikuti verifikasi ulang atau bergabung dengan partai-partai lain," katanya. Ketika ditanya tentang kemungkinan PBR mengajukan bakal capres pada Pilpres 2009, Bursah menegaskan, jika partainya memperoleh suara 10 persen, maka pihaknya berani mengajukan calon capres pada pilpres 2009. "Namun, jika suara PBR kurang dari 10 persen, maka dalam mengajukan calon berkoalisi dengan parpol lain yang memiliki visi dan misi sejalan, yakni menyejahterakan rakyat," katanya. Menanggapi sejumlah figur yang telah mengumumkan pencalonan sebagai bakal capres pada 2009 saat ini, Bursah menilai, pencalonan capres yang ada saat ini masih dari figur tokoh lama, sedangkan masyarakat sesuai hasil sejumlah lembaga survei menginginkan figur yang merupakan stok baru. Dia berharap, figur dan tokoh baru diharapkan bersedia mencalonkan diri sebagai capres untuk ikut pilpres 2009, sehingga capres terpilih berasal figur stok baru yang mampu membuat terobosan untuk menyelesaikan permasalahan bangsa, seperti mengatasi kemiskinan dan banyaknya pengangguran. Pada kesempatan itu, Bursah bersama jajaran pengurus DPP PBR juga memberikan santunan berupa sembako kepada 270 anak yatim dan fakir miskin yang berasal dari Jakarta. Santunan sebagai wujud kepedulian sosial dan perintah agama Islam di dalam bulan suci Ramadhan 1428 H.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007