Shanghai (ANTARA News) - Setelah secara sensasional merebut "pole position" (start dari barisan terdepan) di Grand Prix Cina, Lewis Hamilton, diambang menjadi juara dunia.
Hamilton mengungguli saingan terdekatnya, Fernando Alonso, dengan 12 poin dan bila dapat finis di depan pembalap Spanyol itu dan pembalap Ferrari, Kimi Raikkonen, pada balapan hari Minggu ini, maka gelar pembalap juara dunia menjadi miliknya.
Alonso akan start dari urutan keempat, dan Raikkonen dari urutan kedua di Shanghai.
Setelah dalam kualifikasi hari Sabtu Hamilton tampil mengesankan, maka pendatang baru dari Inggris itu kini bertekad merebut gelar juara dunia pada balapan hari Minggu.
"Saya benar-benar ingin meraih `pole position`," katanya.
Ia menimpali, "Saya akan berusaha meraih kemenangan dalam balapan tersebut. Bila saya bermain golf dan bola saya berada di semak-semak saya tidak akan bermain aman, saya akan berusaha menempatkan bola di green. Demikian pula besok, saya akan berfikiran sehat, karena sangat penting untuk mengakhiri balapan tersebut.".
"Musim ini merupakan musim fenomena. Saya berharap melaksanakan tugas dengan baik, tetapi musim tersebut juga merupakan musim yang menegangkan bagi setiap orang, mengingat apa yang telah terjadi," kata Hamilton.
Hamilton baru saja dinyatakan tak bersalam Jumat malam setelah ada keluhan bahwa mengendarai mobilnya secara membahayakan orang lain di belakang mobil pemandu di Grand Prix Jepang pada akhir pekan lalu.
Kontroversi tersebut merupakan kontroversi terakhir dari suatu musim yang mengagumkan, dimana Hamilton juga harus mengabaikan gangguan skandal "spygate" dan hubungan tidak nyaman dengan teman satu timnya di McLaren, Alonso.
"Akhir pekan ini merupakan suatu perjalanan yang emosional," katanya tentang kunjungannya ke Asia.
"Saya datang ke sini lebih awal dan mendapatkan kenyataan bahwa mereka (petugas pengawas balapan) akan melakukan penyelidikan tentang cara saya mengemudi di belakang mobil pemandu di Fuji.
"Begitu saya mendengar bahwa mereka ingin menemui saya, saya pikir itu merupakan yang terburuk. Mereka memanggil saya dan saya menerima kenyataan bahwa mereka barangkali akan menghukum saya," katanya.
"Saya memberi keterangan kepada mereka dan hasilnya adalah keputusan terbaik dan saya kira keputusan itu benar.
"Saya sangat lega malam lalu karena bisa menghilangkan beban berat. Sudah ada beban berat di bahu saya, sementara saya menuju kejuaraan dunia tersebut," katanya.
Ada kesempatan baik akan turun hujan selama balapan itu, sehingga menimbulkan kemungkinan bahwa Hamilton akan menjuarai kejuaraan tersebut di bawah guyuran hujan.
Meskipun demikian, Hamilton lebih menginginkan meraih gelar tersebut di lintasan.
"Saya benar-benar berharap tidak akan turun hujan. Saya juga berharap bahwa saya akan balapan dengan cuaca cerah. Saya tidak mengatakan bahwa suasana itu lebih mudah, tetapi akan berbeda. Saya tidak peduli dengan cara apa saya meraihnya, karena pekan lalu mobil saya benar-benar baik di dalam keadaan basah.
"Saya tidak menginginkan badai menghentikan balapan. Saya tidak ingin memikirkan tentang kejuaraan besok. Saya merasa tidak suka mempersiapkan kesemuanya ini dan kemudian balapan dihentikan. Saya menyukai perjuangan dan tantangan.
"Setiap orang akan berada di perahu yang sama saat hujan. Saya kira kami berada di posisi yang baik. `Pole position` tidak bisa lebih baik," katanya, seperti dikutip AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007