Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dr Surono, membantah desas desus bahwa Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, akan meletus dalam waktu dekat. "Tidak benar kalau kita memperkirakan seperti itu. Hal itu akibat media yang memberitakan seolah-olah Gunung Kelud akan meletus," katanya kepada ANTARA News di Jakarta, Sabtu.Rumor di tengah masyarakat belakangan ini menyebutkan bahwa Gunung Kelud akan meletus pada Rabu (10/10) mendatang. Kalau ternyata pada hari itu tidak terjadi, menurut rumor itu, maka gunung yang berada di wilayah perbatasan Kediri-Blitar-Malang tersebut akan meletus setelah lebaran. surono mengatakan pihaknya tidak pernah memperkirakan seperti itu karena tugas kerja PVMBG bukan memperkirakan, melainkan memantau aktivitas gunung tersebut. Menurut dia, mungkin media belajar dari pengalaman letusan Gunung Kelud pada 1990 yang empat hari sebelum meletus itu, tidak adanya seismik atau guncangan gempa vulkanik. "Tapi persoalannya itu tidak bisa menjadi parameter, karena bisa saja meletus satu tahun ke depan atau dua tahun ke depan," katanya. Ditegaskan bahwa menurut data yang ada, tidak akan terjadi letusan pada Gunung Kelud. Kendati begitu, bukan berarti status gunung tersebut akan diturunkan. "Status Gunung Kelud tetap Siaga atau Level III," katanya. Di bagian lain, ia memuji sikap pemerintah daerah setempat yang responsif akan status Gunung Kelud, dan membuat sterilisasi lima kilometer dari adanya warga yang tinggal. "Warga sudah tenang dan tinggal menunggu perintah dari pemerintah terkait jika ada gejala letusan dari Gunung Kelud," katanya. Sebelumnya dilaporkan, berdasarkan hasil pemantauan petugas PVMBG Bandung di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Kelud sepanjang Sabtu mulai pukul 00.00 hingga 12.00 WIB tercatat dua kali gempa tremor, masing-masing dengan amplitudo 0,75 milimeter selama 50 dan 90 detik. Selain itu juga terjadi dua kali gempa tektonik jauh dan tiga kali gempa dengan frekuensi rendah. Sampai saat ini warna air danau kawah hijau keputih-putihan dengan temperatur 36,8 derajat Celsius pada kedalaman 15 meter, 35,9 derajat Celsius pada kedalaman 10 meter, dan 34,8 derajat Celsius pada bagian permukaan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007