Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut Indonesia termasuk salah satu kontributor terbesar pasukan perdamaian dengan jumlah total lebih dari tiga ribu personel.
"Sampai titik ini Indonesia salah satu kontributor tebesar pasukan perdamaian dunia dan jumlah peacekeeper kita termasuk yang sekarang adalah 3.247 orang," ujar Menlu di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis, usai melepas 322 personel kepolisian untuk misi perdamaian bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Personel tersebut di antaranya ditempatkan untuk misi perdamaian di Lebanon, Dafur, Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Sudan Selatan, Mali dan Sahara Barat.
Selain jumlah yang besar, Menlu juga bangga terdapat total 106 personel untuk misi perdamaian yang merupakan perempuan.
Terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB, menurut dia, salah satunya karena faktor kontribusi Indonesia untuk misi perdamaian.
"Dengan sangat bangga hati saya sampaikan selamat kepada para peacekeeper Indonesia yang akan membawa misi mulia, misi perdamaian dan kemanusiaan," tutur Menlu.
Ada pun terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020 merupakan keempat kalinya sepanjang sejarah setelah menduduki posisi tersebut pada periode 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008.
Selama mengemban tugas sebagai anggota tidak tetap DK PBB, Indonesia menetapkan sejumlah isu prioritas antara lain menjaga ekosistem perdamaian, sinergi antara organisasi regional dan PBB, pemberantasan terorisme, serta isu Palestina.
Baca juga: Kapolri dan Menlu lepas 322 personel untuk misi perdamaian
Baca juga: Menlu minta DK PBB lebih tanggapi dampak perubahan iklim
Baca juga: Menlu: polugri Indonesia dorong pemberdayaan perempuan untuk perdamaian
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019