Arusutamakan isu kelautan karena bila tidak, orang tidak akan optimistis bahwa laut adalah masa depan bangsa

Jakarta (ANTARA News) - Kedua calon presiden dan calon wakil presiden diharapkan membangkitkan optimisme agar bangsa Indonesia benar-benar dapat mengelola sumber daya kelautan untuk kesejahteraan rakyat.

"Arusutamakan isu kelautan karena bila tidak, orang tidak akan optimistis bahwa laut adalah masa depan bangsa," kata Koordinator Institut Hijau Indonesia Chalid Muhammad dalam diskusi di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, salah satu contoh pernyataan yang dapat membangkitkan optimisme adalah pidato Presiden Jokowi pada 2014 yang menyatakan "kita sudah terlalu lama memunggungi laut".

Namun, ucapan yang optimistis tersebut juga harus disertai dengan kinerja nyata yang menunjukkan bahwa pengelolaan kemaritiman di Indonesia sudah tidak lagi terkesan dianaktirikan dibandingkan dengan pengelolaan sumber daya daratan.

Ia juga mengingatkan pentingnya menyoroti politik anggaran dalam mewujudkan hal tersebut.

Begitu pula, lanjutnya, dengan berbagai peran kementerian/lembaga yang masing-masing juga bisa menonjolkan ego sektoralnya sehingga program tidak berjalan lancar.

Sebelumnya, Presidium Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan Sukarman menyatakan semua capres-cawapres harus dapat memperkuat nelayan dan pembudi daya guna mempercepat Indonesia sebagai poros maritim.

"Nelayan dan pembudi daya adalah garda terdepan poros maritim," katanya.

Menurut Sukarman, penting untuk dievaluasi berbagai kebijakan sektor kelautan dan perikanan dalam konteks konstitusional, khususnya Pasal 33 UUD 1945.

Baca juga: Zonasi tata ruang lautan dan daratan dinilai layak diintegrasikan
Baca juga: Pengamat ingatkan capres agar perkuat nelayan percepat poros maritim

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019