Dengan mengadopsi teknologi, produktivitasnya naik dan mampu memasarkan di marketplace

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menyebutkan industri logam mendominasi hingga 40,99 persen dari total transaksi di e-smart industri kecil dan menengah (IKM).

"Untuk itu, kami aktif mengajak mereka terlibat dalam program e-smart IKM. Sejak 2017 diluncurkan, sudah melahirkan banyak IKM yang berkembang pesat. Dengan mengadopsi teknologi, produktivitasnya naik dan mampu memasarkan di marketplace," kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.

Menyusul logam adalah industri fesyen sebesar 30,13 persen, makanan dan minuman 23,5 persen, herbal 1,22 persen, furnitur 0,9 persen, serta industri kreatif dan lainnya 0,72 persen.

"Hingga 2019, ditargetkan bisa mencapai total 10.000 peserta dengan sekitar 30.000 produk IKM yang dapat diakses konsumen melalui marketplace," kata Gati.

Sampai saat ini, program e-smart IKM yang dilaksanakan hingga di 22 provinsi, telah melibatkan beberapa pihak, seperti BI, BNI, Google, iDeA serta Kementerian Komunikasi dan Informatika. Selain itu, menggandeng pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten.

"Program e-smart IKM juga telah bekerja sama dengan marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali, dan Gojek Indonesia," sebut Gati.

Lebih lanjut, program e-smart IKM akan pula memfasilitasi pelaku usaha agar dapat mengakses pasar yang lebih luas melalui kerja sama dengan ATT Group selaku authorized global partner Alibaba.com di Indonesia.

"Kerja sama ini meliputi pelatihan pemasaran online bagi IKM dalam melaksanakan operasional di dalam Alibaba.com serta pertukaran data dan informasi mengenai perkembangan dan pencapaian IKM yang masuk di dalam program e-smart IKM," paparnya.

Baca juga: Omzet pelaku usaha jaket tembus Rp50 juta berkat e-Smart IKM
Baca juga: Kemenperin targetkan IKM tumbuh enam persen pada 2019

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019