Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso menjamin calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto tidak akan berbicara politik ketika di masjid.
Karena itu dia prihatin ketika ada masjid yang melarang Prabowo datang untuk melaksanakan solat yang merupakan kewajiban bagi seorang muslim.
"Prabowo di masjid tidak akan pidato politik ataupun kampanye. Itu tidak mungkin dilakukan karena kami tahu rambu-rambu dari KPU dan Bawaslu," kata Priyo di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis.
Dia menilai tidak perlu ada perlakuan yang berlebihan kepada Prabowo dengan melarang hadir di Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman dan pihaknya tidak pernah menyebarkan pamflet ajakan solat jumat kepada warga.
Priyo yang merupakan Sekjen Partai Berkarya itu meminta Takmir Masjid berpikiran dan bertindak adil kepada para kandidat capres-cawapres dan polemik tersebut harus dihentikan dengan klarifikasi secara utuh.
"Beliau ini kan sudah tahu tata krama, tidak akan kampanye di masjid karena ada aturan yang tidak memperbolehkan kampanye di tempat ibadah. Saya harap Takmir masjid mengklarifikasi agar tidak ada kesalahpahaman," ujarnya.
Dia membantah ada motif terselubung rencana Prabowo solat jumat di Masjid Agung Semarang karena pihaknya tidak bodoh dalam merebut simpati rakyat dengan kampanye di masjid.
Menurut dia, seharusnya simpati terhadap kubu lawan, jangan sampai membuat Prabowo dipersekusi dengan melarang datang ke Masjid Agung Semarang.
"Mudah-mudahan ini hanya salah paham sejenak. Karena ini betul menimbulkan rasa geleng-geleng kepala," katanya.
Priyo menegaskan meskipun ada larangan tersebut, Prabowo akan tetap berkunjung ke Semarang dan melakukan solat jumat di Masjid Agung Semarang.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019