Makassar (ANTARA News) - Mahasiswa Program Magister Agribisnis Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Andi Husnayanti Ahmad, yang sedang melakukan penelitian di Jepang, melakukan seminar proposal melalui konferensi video sekaligus mengimplementasikan pendidikan jarak jauh (PJJ) antarnegara.

Kasubdit Humas dan Informasi Publik Direktorat Komunikasi Unhas Ishaq Rahman dalam keterangannya di Makassar, Kamis, mengatakan Andi Husnayanti yang berada di Universitas Ehime, Jepang, diuji oleh para penguji yang berada di Kampus Pascasarjana Unhas Makassar.

"Ujian proposal jarak jauh itu dilakukan pada Rabu (13/2) pukul 14.00 WITA," kata Ishaq Rahman.

Andi Husnayanti merupakan peserta program Six University Initiative Japan and Indonesia - Joint Degree Program (SUIJI-JDP). Beasiswa pertukaran pelajar ini terlaksana atas kerja sama 3 perguruan tinggi di Indonesia (Unhas, UGM, IPB) dan 3 universitas di Jepang (Ehime, Kagawa, Kochi University).

Seminar proposal melalui konferensi video ini diikuti oleh sejumlah pembimbing dan pengujinya di Unhas, yakni Prof Yunus Musa, Prof Didi Rukmana, Prof Salengke, dan Rinaldi Sjahril, PhD.

Setelah mendengarkan persentasi, para penguji yang bertempat di ruang video konferensi Pascarsajana Unhas tersebut melakukan tanya jawab terhadap Andi Husnayanti, untuk memberikan saran dan masukan dalam penelitiannya.

Ujian proposal jarak jauh juga dihadiri oleh Dekan Sekolah Pascasarjan Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, MSc PhD, dan puluhan mahasiswa Pascasarjana.

Prof Jamaluddin Jompa mengatakan, pelaksanaan ujian proposal melalui konferensi video itu merupakan bagian dari penerapan pendidikan jarak jauh yang tidak bisa dihindari dalam upaya menuju universitas kelas dunia.

"Unhas memiliki sejumlah program kerja sama dengan berbagai universitas di Jepang, Australia, Inggris, dan Amerika Serikat. Program yang sekarang dijalani Andi Husnayanti merupakan bagian dari kerja sama Unhas dengan perguruan tinggi di Jepang," kata dekan Pascasarjana Unhas yang akrab disapa Prof JJ ini.

Andi Husnayanti yang merupakan mahasiswa program magister angkatan 2017 ini mengatakan dirinya sudah berada di Jepang selama 5 bulan, sejak September 2018.

Ia akan kembali ke Indonesia pada bulan Maret mendatang. Selain melaksanakan riset, Andi Husnayanti juga mengambil beberapa mata kuliah, baik wajib maupun pilihan.

"Di sini ada sensei (supervisor) yang membimbing langsung. Salah satu syarat di awal mengikuti program ini, kita harus memilih sensei. Nah, kita ajukan nama sensei bersama berkas lainnya seperti proposal penelitian, nanti yang akan menentukan sensei sendiri, apakah ia mau menerima kita sebagai mahasiswa bimbingannya atau tidak," kata Andi Husna menjelaskan melalui komunikasi WhatsApp.*


Baca juga: Menristekdikti terbitkan peraturan pendidikan jarak jauh

Baca juga: "E-Learning" dinilai tingkatkan angkatan kerja lulusan PT

Baca juga: Pendidikan jarak jauh dan online pangkas separuh biaya kuliah

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019