Bandung (ANTARA News) - Upaya mengantisipasi penyusupan teroris yang memanfaatkan momentum kegiatan arus mudik lebaran 1428 Hijriyah, jajaran Polda Jabar menggelar pasukan siluman atau petugas berpakaian preman. "Kami menggelar kekuatan pengamanan lebaran tidak hanya yang berpakaian seragam, melainkan juga petugas berpakaian preman (tertutup). Ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya gangguan Kamtibmas maupun gangguan teroris," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Sunarko DA kepada pers usai upacara Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2007 di Lapangan Gazibu Bandung, Sabtu. Menurut Kapolda, menjelang lebaran ini banyak kegiatan masyarakat termasuk pergerakan warga dari suatu tempat ke tempat tertentu (mudik) yang perlu diantisipasi kemungkinan dimanfaatkan oleh teroris. "Untuk itu, kami sudah menempatkan sejumlah petugas guna memonitor kemungkinan terjadinya berbagai gangguan kamtimbas, baik lakalantas, kriminalitas maupun terorisme," kata Kapolda. Kapolda berjanji akan menindak tegas setiap pelaku gangguan Kamtibmas sekecil apa pun. "Ganguan kamtibmas sekecil apapun, langsung atau tidak langsung akan ditindak tegas. Tidak ada toleransi bagi pelakunya," tandas jenderal bintang dua itu. Mengenai kekuatan yang akan digelar di lapangan untuk pengamanan lebaran 2007 ini, kata Kapolda, dari seluruh kekuatan Polda Jabar sebanyak 28.126 personel, dua per tiga diantaranya, yakni sejumlah 17.426 personel akan diterjunkan dalam Operasi Kemanusiaan ini. "Personel Polri sebanyak itu akan ditambah lagi dengan kekuatan dari Ormas dan Pramuka yang akan menempati 1.127 pos yang tersebar di sepanjang jalur Pantura Jabar (Cikopo-Losari), jalur selatan (Ciawi-Banjar), jalur tengah (Cikopo-Cikamurang-Palimanan) dan jalur alternatif," katanya. Pasukan sebanyak itu, juga akan dilengkapi dengan 1.602 unit sepeda motor, puluhan mobil patroli dan beberapa unit sepeda motor trail spesial engine (SE) khususnya untuk di kawasan Pantura.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007