Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah 10 bus gandeng (articulated bus) TransJakarta yang melayani koridor V (Kampung Melayu-Ancol) akan segera dioperasikan.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono kepada ANTARA News di Jakarta, Sabtu, mengatakan 10 bus tersebut sudah menyelesaikan persyaratan administrasi di Pelabuhan Tanjung Priok dan kini tengah menyelesaikan administrasi kelengkapan surat-surat kendaraan.
"Mudah-mudahan sudah bisa beroperasi dalam waktu dekat ini sesuai harapan Pak Gubernur," katanya.
Ia menambahkan bila 10 bus gandeng itu sudah beroperasi di koridor V TransJakarta, maka sejumlah 20 bus tunggal yang semula beroperasi di koridor itu akan diperbantukan bagi koridor IV,VI dan VII TransJakarta.
"Dengan siap beroperasinya 10 bus gandeng ini berarti konsorsium Jakarta Mega Trans dan konsorsium Jakarta Trans Metropolitan memenuhi target penyediaan bus untuk koridor tersebut, sejumlah 112, tinggal penyediaan bus melalui lelang umum atau
beauty contest," tegasnya.
Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dijadwalkan akan meninjau armada bus gandeng tersebut di Balaikota Jakarta pada Sabtu pukul 12.00 WIB.
Sebelumnya 10 bus gandeng asal China tersebut tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Akibat perubahan undang-undang tentang kepabeanan, Menteri Keuangan yang semula memiliki hak untuk melakukan diskresi dengan memberi keringanan bea masuk impor kendaraan dari semula 40 persen dari harga jual menjadi lima persen tidak lagi memiliki kewenangan itu.
Akibatnya, Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Priok masih menahan 10 unit bus gandeng merek Dandong Huang Hai asal China yang diimpor untuk kebutuhan TransJakarta koridor V Kampung Melayu-Ancol selama hampir 3,5 bulan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007