Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang mengatakan pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Kerja (KIK) belum merencanakan bertemu calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, menjelang debat kedua yang akan dilaksanakan Minggu (17/2).

"Saya tidak tahu dan belum tahu terkait pertemuan antar pimpinan partai koalisi dengan Jokowi," kata Oesman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan untuk debat kedua, format debatnya belum diketahui seperti apa, apakah sama seperti debat pertama atau ada perubahan mendasar dalam formatnya.

Menurut dia, seharusnya format debatnya konsisten seperti yang digunakan di debat pertama sehingga masyarakat tidak bertanya-tanya seperti saat ini.

"Apakah yang kedua ini akan berubah lagi, ya seharusnya dalam perdebatan yang diatur itu harus konsisten sehingga orang tidak bertanya-tanya seperti ini ya," ujarnya.

Namun dia meyakini Jokowi sudah siap menghadapi debat kedua yang mengusung tema energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, dan infrastruktur itu.

Terutama menurut dia, terkait tema infrastruktur, Jokowi sangat paham di bidang tersebut karena menjadi salah satu fokus pembangunan lima tahun ini.

"Soal infrastruktur itu kita jangan tanya lagi, memang Jokowi orangnya," kata Oesman.

Dia mengatakan KIK akan memberikan masukan kepada Jokowi langkah kebijakan kedepan yang menguatkan komitmen kepada masyarakat untuk meningkatkan sosial ekonomi budaya.

Sebelumnya, debat kedua Pilpres 2019 hanya diikuti capres dengan mengangkat tema energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, dan infrastruktur.

Debat kedua tersebut akan dilaksanakan di Hotel Sultan, Jakarta pada Minggu (17/2)hang akan disiarkan langsung RCTI, GTV, MNC TV, dan iNews TV.

Pilpres 2019 akan diikuti dua pasangan capres, yaitu nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca juga: Debat Capres diharapkan lahirkan pasangan calon yang berani lawan mafia pangan

Baca juga: Debat kedua capres diprediksi bakal saling serang

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019