Jakarta (ANTARA News) - Rapper Cardi menghapus akun Instagramnya gara-gara diejek setelah albumnya "Invasion of Privacy" meraih album rap terbaik Grammy pada Minggu (10/2), demikian dilansir Variety, Selasa (12/2).
Rapper itu mengunggah video sarat sumpah serapah sesaat sebelum menghapus akun Instagramnya, di mana dia memaki-maki komentar netizen yang mengatakan dia tidak pantas menerima penghargaan.
"Bukan gayaku menjatuhkan orang lain untuk meninggikan orang lain, itu bukan gaya saya dan saya tidak mendukung hal seperti itu," kata dia memulai.
"Namun, aku sudah terlalu muak hari ini, aku melihat banyak omong kosong - hari ini dan aku melihat banyak sampah - tadi malam. Dan aku muak dengan ini -. Aku bekerja keras untuk albumku."
Cardi pun melanjutkan kemarahannya dengan mengatakan kalau dia merekam album di saat hamil.
"Aku ingat tahun lalu ketika aku tidak menang untuk 'Bodak Yellow,' semua orang seolah-olah bilang, 'Cardi dihina, Cardi dihina.' Sekarang tahun ini ada masalah?," katanya.
“Albumku meraih platinum dua kali, Dan di setiap chart yang ada, albumku selalu berada di posisi 10 teratas. Album nomor satu juga. Aku kerja keras, mengunci diri di studio selama tiga bulan, baru tidur, kadang-kadang selama empat hari berturut-turut, dalam keadaan hamil. Beberapa lagu bahkan tidak bisa masuk dalam album karena hidungku sangat mampet gara-gara kehamilanku. Aku tidak bisa tidur, dan — tidak bisa melakukannya—."
Ini adalah langkah yang terbaru dalam serangkaian momen dramatis yang muncul dari Grammy. Sebelumnya, Nicki Minaj membatalkan penampilan di BET Experience Concert musim panas ini, di mana ia akan menjadi co-headline dengan Cardi B, setelah akun Twitter BET memposting tweet yang menghina terkait dengan kurangnya pengakuan Minaj di Grammy. Minaj juga bergabung dengan Ariana Grande dalam mengkritik produser Grammy Ken Ehrlich, mengatakan bahwa ia telah menggertaknya di masa lalu.
Baca juga: Cardi B gelar aksi dukung pembebasan 21 Savage
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019