Monika mengatakan, seorang ibu baru sangat membutuhkan dukungan dari orang terdekat, meski tidak selalu memberikan solusi, namun bisa menjadi sosok yang mendengarkan.
Menurut dia, 80 persen ibu baru mengalami stres yang berpotensi membahayakan anak, bahkan kelangsungan rumah tangga.
"Stres kalau enggak diatasi jadi baby blues. Studi mengatakan kalo 80 persen ibu baru mengalami baby blues, kalau dua minggu enggak ditangani bisa bahaya, bisa melukai anak, dirinya sendiri atau rumah tangga berantakan," ujar Monica dalam bincang-bincang kampanye Mothercare "Senangnya Jadi Ibu" di Jakarta, Selasa.
Orang-orang di sekitar ibu baru juga harus selalu memberikan dukungan terhadapnya. Sebab, menjadi seorang ibu untuk pertama kalinya sangat menantang karena banyaknya perubahan dalam hidupnya yang tidak pernah dirasakan sebelumnya.
"Support system sebenarnya enggak cuma teman tapi ada suami, keluarga, forum online, komunitas. Dengan bercerita, ini akan menumbuhkan rasa happy, waras. Ngobrol sebentar sama teman, nanti ngelihat anak lagi udah happy," jelasnya.
"Dari teman-teman, kami dapat info banyak banget sehingga ketika hal itu terjadi seperti anak sakit, kami jadi enggak panik lagi, setidaknya paniknya wajar," ujarnya menambahkan.
Selain itu, ia menambahkan, support system juga bisa menjadi sumber semangat dan inspirasi bagi para ibu baru sehingga mereka tidak merasa sendiri dalam menghadapi berbagai pengalaman yang sangat baru di dunia keorangtuaan (parenting).
Baca juga: Sandra Dewi alami "mom shamming", apa itu?
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019