Jakarta (ANTARA News) - KBRI Kuala Lumpur terus memberikan dukungan kepada Polisi Diraja Malaysia (PDRM) dalam proses identifikasi dua korban mutilasi di Sungai Buloh, Selangor.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Selasa, menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia fokus pada identifikasi korban agar dapat dipastikan identitas serta kewarganegaraan korban.
"Dugaan bahwa kedua korban adalah WNI sejauh ini baru didasarkan pada pengaduan kehilangan kontak yang disampaikan oleh dua orang WNI kepada KBRI Kuala Lumpur setelah ditemukannya dua jenazah serta identifikasi visual," kata Iqbal.
KBRI sudah membantu pengiriman sampel DNA keluarga dan data sidik jari kepada PDRM sehingga proses identifikasi diharapkan dapat selesai dan disimpulkan segera.
"Betul sudah ada yang ditahan untuk dimintai keterangan, tetapi Kepolisian Malaysia belum bisa membuat kesimpulan karena prosesnya masih berlangsung," Iqbal melanjutkan.
Dua jenazah diduga atas nama Nuryanto asal Bandung, dan stafnya Ai Munawaroh ditemukan di Sungai Buloh, Negara Bagian Selangor, pada 27 Januari 2019.
Saat ditemukan di pinggir sungai, kondisi jenazah yang dimutilasi sudah rusak dan mengeluarkan bau busuk. Hal ini menyebabkan kedua korban sulit dikenali.
Menurut keterangan pihak keluarga, Nuryanto yang merupakan pengusaha tekstil, berangkat ke Malaysia pada 17 Januari untuk urusan bisnis.
Namun, keluarga kehilangan kontak dengan Nuryanto pada 22 Januari 2019.
Baca juga: Polisi Malaysia ambil sampel DNA WNI diduga korban mutilasi
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019