Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah mengatakan pertumbuhan kredit perbankan nasional hingga akhir tahun diperkirakan melebihi target atau rencana bisnis perbankan sebesar 22 persen. "Kita melihatnya sih sangat optimistis, tapi kita ingin kredit meningkat di lain pihak sektor rill semakin aktif juga," kata Burhanuddin Abdullah di Jakarta, Jumat. Semmentara itu, Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Halim Alamsyah mengatakan pertumbuhan kredit pada tahun ini akan melebihi 22 persen karena didukung pesatnya kredit yang dikucurkan sekitar 50 bank menengah dan besar. "Ada 50an bank yang pertumbuhan kreditnya hingga saat ini mencapai 20 - 25 persen. Meski demikian ada sekitar 20 bank kecil yang pertumbuhan kreditnya negatif," kata Halim. Halim juga memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2008 akan meningkat hingga 24 persen, mengingat terus membaiknya kondisi makro ekonomi dan iklim usaha. "Kalau PP 33/2006 (tentang Tata Cara Penyelesaian Piutang Negara) bisa diterapkan, maka pertambahannya akan sangat signifikan," kata Halim. Burhanuddin mengharapkan peningkatan pertumbuhan kredit terutama kredit investasi diharapkan bisa segera menggerakkan sektor usaha sehingga tidak terlalu mengganggu stabilitas moneter. Namun, Burhanuddin menyoroti masih rendahnya efisiensi kerja sejumlah perbankan termasuk bank pemerintah yang bisa mengganggu kelancaran fungsi intermediasi bank-bank tersebut. "Tapi ada beberapa hal yang barangkali perlu menjadi catatan. Barangkali adalah efisiensi yang masih harus ditingkatkan dari beberapa bank termasuk bank pemerintah," katanya. Menurut Burhanuddin, ada satu sampai dua dari beberapa indikator industri perbankan yang perlu diberi catatan dalam hal efisiensinya. Namun secara keseluruhan, Burhanuddin menilai kinerja perbankan berjalan baik.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007