Jakarta (ANTARA News) - 17 April 2019 semakin dekat. Lontaran komentar antar kedua kubu kontestan terjadi. Ketua Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Muhammad Taufik, berkomentar soal kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Taufik bilang, mereka mulai panik dengan tingkat elektabilitasnya menjelang pelaksanaan Pilpres 2019.

Taufik, di Jakarta, Selasa, menduga ditetapkannya Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif, sebagai tersangka oleh Polres Surakarta, Jawa Tengah, lantaran kepanikan kubu petahana.

Ia menganggap aneh hal itu, yang dia dilatari dugaan pelanggaran Pemilu, mengingat banyak kepala daerah yang mendukung petahana.

"Sahabat kita, ketua 212 jadi tersangka. Ini bagian dari kepanikan," kata Taufik, di Jakarta, hari ini.

Penetapan tersangka terhadap Ma'arif adalah bagian dari kelanjutan sejumlah blunder penguasa saat ini. "Dari panik kemudian muncul blunder. Kalau blunder terus, insya Allah kita menang," ujarnya.

Ia menegaskan, kasus hukum yang terus menerus menjerat pendukung Prabowo-Sandi itu tidak akan mempengaruhi semangat kubu paslon nomor urut 02 itu.

"Silakan tangkap semua orang yang berhubungan dengan Prabowo-Sandi. Tapi mereka tidak akan mampu mengkerangkeng kehendak rakyat untuk memenangkan Prabowo-Sandi," kata dia.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019