Kendari (ANTARA News) - Warga keturunan Tionghoa di Sulawesi Tenggara (Sultra), bertekad menyukseskan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019, dengan tetap mengutamakan kebersamaan, meski berbeda pilihan.
Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia Sultra Michael Tanjaya di Kendari, Selasa mengungkapkan, perbedaan pilihan dalam pemilu, merupakan hal yang wajar, namun yang utama, seluruh warga harus bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga pelaksanaan Pemilu berlangsung lancar.
"Seluruh warga Tionghoa di wilayah Sulawesi Tenggara yang telah berhak memilih, kini bersiap menyalurkan hak suaranya secara bebas, tanpa paksaan siapapun," ujar Michael Tanjaya.
Michael menilai, suara masyarakat Tionghoa juga sangat menentukan masa depan negeri ini untuk lima tahun kedepan.
"Siapapun pemimpin negeri yang akan terpilih nanti, harus dihargai dan dihormati sebagai pilihan murni hati nurani masyarakat," harapnya.
Diperkirakan lebih dari 2.000-an warga Tionghoa di Sultra yang memiliki hak pilih, diminta berpartisipasi aktif menyalurkan hak suara, sesuai pilihan masing-masing, baik calon Presiden RI, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi maupun calon DPRD Kabupaten/Kota.
"Di alam demokrasi kita, perbedaan pilihan adalah hal biasa, namun yang utama adalah bagaimana kebersamaan, persatuan tetap terpelihara sehingga pesta sekali dalam lima tahunan ini bisa aman, tertib dan lancar," tuturnya.
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019