"Dinas Kesehatan (Dinkes) Papua sudah menditribusikan alat RDT atau alat tes cepat DBD dari Kementerian Kesehatan itu ke delapan kabupaten/kota di Papua. Pendistribusian alat itu sudah dilakukan sejak Sabtu (9/2)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Papua, dr Aaron Rumainum di Jayapura, Senin.
Aaron menjelaskan, alat itu berfungsi untuk memastikan dalam tubuh seseorang apakah terpapar virus DBD atau tidak. Satu dus kecil berisi 10 buah, Kementerian Kesehatan hanya membantu 100 dus.
Delapan kabupaten itu yakni Kabupaten Biak Numfor, Timika, Nabire, Merauke, Kota Jayapura, Boven Digoel, Asmat, dan Kabupaten Sarmi.
Selain itu, Dinkes Papua juga sudah membagi-bagikan abate, cairan malathion ke delapan kabupaten/kota di Papua yang terserang DBD.
Dia mengatakan pihaknya juga sudah bersurat ke setiap kepala dinas kesehatan kabupaten/kota untuk mencatat kasus DBD dan dilaporkan setiap minggu berdasarkan kelompok umur dan lokasinya.
"Kami juga sudah surati kepala dinas kesehatan kabupaten/kota agar melakukan penyuluhan ke masyarakat, melakukan "foging" (pengasapan) dan melakukan larvasida," ujarnya.
Baca juga: TNI-AU-Dinkes kerja sama kirim logistik tanggulangi DBD di Papua
Baca juga: Swasta dilarang lakukan "fogging"
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019