Jayapura (ANTARA News) - Bripda Edward Inarkombo, anggota Samapta Polres Persiapan Puncak Jaya, Papua, yang hilang sejak Rabu (3/10) lalu, pada Jumat jenazahnya ditemukan di ruas jalan Mulia-Wamena di tepi Sungai Yambi, Distrik Sinak, sementara senjata apinya jenis AK-47 raib.
Jenazah korban yang berlumuran darah itu ditemukan sekelompok masyarakat bersama polisi dan anggota TNI yang melakukan pencarian sejak pagi hari dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun empat, kata Agustinus Murib, seorang tokoh masyarakat Mulia.
Menyelidiki lebih jauh kematian Edward, Polda Papua telah mengirimkan satu pelaton pasukan Gegana dari Jayapura dengan pesawat terbang menuju Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.
Pada jenazah Edward ditemukan luka bacok di tangan kirinya dan menurut hasil visum ia meninggal karena kehabisan darah. Bacokan di tangan korban yang memutuskan urat nadi adalah penyebab utama kematiannya. Jenazah Edward tiba di RSUD Mulia, pukul 14.59 WIT.
Sementara senjata api jenis AK-47 dan amunisinya yang dipegang Edward Inarkombu tidak ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) diduga keras dibawa kabur kelompok separatis bersenjata (KSB).
Kapolda Papua, Irjen Pol. Max Donald Aer, saat dikonfirmasi usai Upara HUT TNI ke-62 di Stadion Mandala, Jayapura, juga membenarkan kejadian itu dan telah mengirim satu pelaton Gegana Polda Papua menuju ke lereng Puncak Cartenz.
Tewasnya Edward bermula ketika ia bersama temannya Yulianus, karyawan PT Modern Group, bersepeda motor hendak mencari suku cadang kendaraan. Namun, ketika melewati tanjakan tajam di jalan Mulia-Wamena, salah satu kendaraan yang dikendarai dua orang itu mogok.
Saat kendaraannya mogok itulah keduanya diserang oleh sekelompok orang yang diduga kelompok separatis.
Sumber-sumber ANTARA di Mulia menyebutkan, dalam peristiwa penyergapan yang dilakukan kelompok separatis bersenjata yang berjumlah sekitar tujuh orang itu, dua orang tukang ojek yakni Bambang dan Syukur serta Yulianus berhasil meloloskan diri dan melaporkan peristiwa tersebut kepada aparat keamanan di Kota Mulia.
Dari hasil laporan ketiga orang yang lolos dari sergapan itu, aparat keamanan kemudian bergerak ke lokasi kejadian, tepatnya di Sungai Yambi, namun kelompok sipil bersenjata itu sudah melarikan diri ke hutan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007