Mataram (ANTARA News) - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar H Akbar Tanjung menginginkan Partai Golkar menjadi pemenang di Nusa Tenggara Barat pada Pemilu 2019.
"Khusus NTB, kita ingin menaikkan perolehan suara dan kursi di DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota. Bila perlu `kuningkan` NTB," ujar Akbar Tanjung pada acara silaturahmi dan temu kader Partai Golkar NTB di Kantor DPD Golkar NTB di Mataram, Senin.
Ia mengatakan, sejak partai berlambang pohon beringin tersebut berdiri, Golkar selalu menjadi partai pemenang di setiap pemilu di provinsi ini.
"Saya minta tradisi ini tetap dipertahankan oleh seluruh kader Golkar," tegasnya.
Menurut Akbar Tanjung, bila Golkar menjadi partai pemenang di Pemilu 2019, maka otomatis perolehan suara dan kursi Golkar di DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota menjadi lebih meningkat dibanding Pemilu 2014.
"Saya yakin dan optimistis Golkar meraih kesuksesan di NTB," ucap Akbar Tanjung.
Selain itu, Akbar Tanjung, melihat bergabungnya Partai Golkar dalam gerbong koalisi pengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Jokowi-Ma`ruf Amin di Pilpres 2019, ikut mendorong kepercayaan masyarakat terhadap partai berlambang pohon beringin tersebut dalam pertarungan Pemilu 2019.
"Saya mempunyai keyakinan kenaikan perolehan suara Jokowi dan kemudian menjadi pemenang akan memiliki dampak terhadap perolehan suara dan kenaikan kursi Partai Golkar," jelasnya.
Untuk dapat meraih itu, Akbar Tanjung berharap seluruh kader Golkar, khususnya yang kini maju menjadi calon anggota legislatif (caleg) melalui Partai Golkar untuk terus terjun ke masyarakat, memperlihatkan konsistensinya secara terbuka untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 01 tersebut.
"Sehingga, di mata masyarakat tidak hanya PDI Perjuangan sebagai partai besar yang dilihat masyarakat mendukung Jokowi, melainkan juga Partai Golkar. Kalau ini kita lakukan, maka simpati masyarakat terhadap Golkar dapat kita raih," katanya.
Baca juga: Jokowi dapat dukungan Akbar Tanjung
Baca juga: Akbar khawatir suara Golkar turun terkait kasus korupsi
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019