Pemerintah berani terbuka, saya kira ini sudah okeJakarta (ANTARA News) - Indonesian Resources Studies (Iress) menilai pemerintah mulai berani terbuka dengan mengumumkan formula harga jual eceran jenis BBM umum atau nonsubsidi.
"Pemerintah berani terbuka, saya kira ini sudah oke," kata Direktur Eksekutif Iress Marwan Batubara di Jakarta, Senin.
Ia berharap formula harga jual eceran BBM akan berlanjut karena penyesuaian dengan kenaikan atau penurunan harga menjadi bisa dipertanggungjawabkan. Namun, ia mengingatkan agar jangan sampai Pertamina terbebani dengan kebijakan penyesuaian harga itu.
"Tapi kalau nanti sebelum Pemilu tahu-tahu naik lagi, nah, jangan sampai Pertamina jadi korban lagi," katanya.
Menurut Marwan, formula saat ini yang memasukkan margin 5-10 persen untuk badan usaha penyalur diharapkan tidak lagi membebani keuangan Pertamina.
Sebagai badan usaha yang menyalurkan BBM subsidi dan penugasan, Pertamina masih dihantui beban kerugian karena menjual BBM di bawah harga keekonomian tanpa ada tambahan subsidi.
"Dalam formula itu margin perusahaan kan sudah ada, jadi tidak memberatkan. Asal formulanya benar. Jangan sampai dapatnya X tapi dijualnya beda. Itu bisa terjadi kerugian lagi bagi Pertamina," katanya.
Baca juga: Kementerian ESDM umumkan formula harga jual eceran jenis BBM nonsubsidi
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019