Kami mengajukan 336 formasi untuk PPPK, dan sampai sekarang masih menunggu jawaban kementerianBatam, (ANTARA News) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau mengajukan formasi 336 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahap I kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokasi.
"Kami mengajukan 336 formasi untuk PPPK, dan sampai sekarang masih menunggu jawaban kementerian," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kota Batam M Syahir di Batam, Senin.
Ia mengatakan sampai saat ini, Kementerian PAN-RB belum memberikan jawaban atas usulan yang diajukan Pemkot Batam, sehingga proses rekrutmen PPPK di Batam belum dimulai.
"Dasar menerima pendaftaran apa. Belum jelas formasinya apa," kata dia.
Jumlah PPPK yang diajukan, kata dia, berdasarkan analisa kebutuhan setiap organisasi perangkat daerah (OPD) yang dipetakan kembali oleh Organisasi Tata Laksana.
Kementerian PANRB, telah menyurati Pemkot Batam, yang isinya mengalokasikan tenaga PPPK sebanyak 244 orang. Namun, Pemkot Batam kembali mengusulkan tambahan sebanyak 92 orang lagi.
Sebanyak tambahan 92 orang itu adalah honorer K2 yang sebenarnya sudah lulus tes CPNS tahun 2013, namun batal dilantik karena dinyatakan tidak memenuhi sejumlah syarat.
"Kasihan mereka, sudah lulus tes. Maka kami usulkan menjadi PPPK saja," kata Syahir usai sosialisasi PPPK kepada ratusan pegawai honorer K2.
Dalam kesempatan itu, nampak Syahir dikelilingi pegawai honorer K2, yang mempertanyakan nasib mereka.
Syahir membantah, pegawai honorer K2 Batam menolak dijadikan PPPK, melainkan ingin langsung diangkat menjadi PNS, seperti honorer K1.
"Mereka usul, 'mbok' ya... kami enggak usah pusing, langsung saja (diangkat menjadi PNS) ," kata Syahir menjelaskan.
Dalam sosialisasi, pegawai honorer K2 juga banyak yang mempertanyakan pembayaran gaji ganda dari pemprov, pemkot dan yayasan tempat mengajar.
Syahir meminta pegawai honorer K2 untuk bersabar menunggu pengumuman dari Kementerian PANRB mengenai jumlah formasi yang dibuka tahun ini.
Baca juga: Batam butuh tambahan 200 PNS baru
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019