Begitu ada laporan dari masyarakat ke pihak kecamatan, maka tim reaksi cepat BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Lhokseumawe langsung mengecek ke lokasi
Banda Aceh, (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan, kebakaran hutan dan lahan, terutama di lahan gambut kering sekitar satu hektare mulai terjadi di Gampong (desa) Alue Awe, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Aceh pada Ahad (10/2).
Kepala Pelaksana BPBA Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Senin, mengatakan, terbakarnya lahan gambut dan rumput ilalang di kawasan Alue Awe tersebut baru diketahui dari laporan masyarakat setempat pada Ahad siang.
"Begitu ada laporan dari masyarakat ke pihak kecamatan, maka tim reaksi cepat BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Lhokseumawe langsung mengecek ke lokasi. Setelah dipastikan ada, baru dilakukan upaya pemadaman," katanya.
Tidak berapa lama kemudian tim pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Lhokseumawe langsung turun ke lokasi dengan bantuan tiga unit armada, dibantu oleh berbagai pihak terkait, dan masyarakat setempat.
Sebab, api yang membakar di lahan kering yang merupakan area bagi masyarakat bercocok tanam ini, dikhawatirkan menjalar atau meluas ke tempat lain hingga merembet ke pemukiman penduduk.
Peristiwa kebakaran hutan dan lahan tahun 2018, katanya, telah menghanguskan sekitar 856,12 hektare yang berlangsung di 13 kabupaten/kota dari total 23 daerah di Aceh.
Mayoritas lahan terbakar ini berada di bagian wilayah barat-selatan, selain wilayah tengah di dataran tinggi yang cenderung meluasnya seiring dampak dari pengaruh musim kemarau pada sejumlah wilayah di Indonesia.
"Jika tidak dilakukan upaya pemadaman, bisa-bisa rumah warga ikut terbakar. Kini api telah padam, sementara asal usul lahan ini terbakar masih diselidiki aparat hukum," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat menyatakan, cuaca dewasa di Aceh menunjukkan sedang masa peralihan dari musim penghujan menuju ke musim kemarau.
"Suhu udara pada lapisan atas saat ini terjadi peningkatan, dan berdampak turunnya persentase uap air di udara. Kondisi ini mulai rawan terjadi kebakaran yang ditambah lagi angin bertiup kencang," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Aceh, Zakaria Ahmad.
Baca juga: Kabut asap kian tebal di Lhokseumawe
Baca juga: Bandara Malikussaleh Lhokseumawe lumpuh akibat asap
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019