Bidang akomodasi dan kuliner menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi sektor pariwisata Indonesia dengan jumlahnya mencapai 60 persen
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi peran industri hotel dan restoran yang telah mendukung pencapaian target kunjungan wisman ke Indonesia pada 2018.
Menteri Pariwisata Arief Yahya saat memberikan paparan dalam Rakernas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) IV di Jakarta, Senin, menyebutkan para pelaku industri hotel dan restoran telah berkontribusi besar terhadap dunia pariwisata Indonesia.
"Bidang akomodasi dan kuliner menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi sektor pariwisata Indonesia dengan jumlahnya mencapai 60 persen, yang terdiri atas 40 persen untuk hotel dan 20 persen kuliner atau restoran," katanya.
Arief juga mengapresiasi Ketua Umum PHRI sekaligus Ketua Umum Program Visit Wonderful Indonesia Haryadi B. Sukamdani, yang berpartisipasi aktif menyukseskan pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara.
"Hal itu perlu dipertahankan oleh PHRI, untuk memberikan pelayanan standar maksimal kepada para konsumen yaitu wisatawan," ujarnya.
Wisman, katanya, juga cenderung akan kembali ke sebuah destinasi jika mendapatkan pelayanan akomodasi yang baik apalagi jika ditunjang pengalaman berwisata kuliner yang berkesan.
Untuk itu, ia berharap PHRI terus mendukung pemerintah, sementara pemerintah akan terus bekerja melakukan promosi dan branding destinasi wisata di Tanah Air.
"Pemerintah akan bergerak sesuai ruang tugas pokok dan fungsi sekaligus ketentuan yang berlaku. Dan yang terpenting adalah industry lead government dan bukan sebaliknya," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Hariyadi Sukamdani mengatakan sepanjang 2018 jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia sekitar 15,8 juta orang dan pergerakan wisatawan Nusantara sebanyak 265 juta.
Oleh karena itu, lanjutnya target 20 juta wisman pada 2019 harus disukseskan dengan strategi yang tepat.
"Tahun ini, kami mendukung pemerintah dengan membuat program-program untuk meningkatkan okupansi di bidang hotel atau restoran. Tidak hanya itu kami juga membuat strategi untuk produk hot deals yang belum maksimal. Di samping kerja sama business to business dengan maskapai dan travel online besar. Kami meyakini itu menjadi strategi yang ampuh untuk menggapai target 20 juta wisman,” katanya.
Baca juga: Indonesia dikunjungi 15,81 juta wisman selama 2018
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019