Sepanjang tahun 2018, kami telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp26,9 triliun atau naik 21,6 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp22,2 triliun
Jakarta (ANTARA News) - PT Mandiri Tunas Finance (MTF) membukukan laba bersih sepanjang 2018 sebesar Rp403,3 miliar atau meningkat 15,2 persen dibandingkan periode sama 2017 senilai Rp335,1 miliar.
Direktur Utama MTF Arya Suprihadi saat jumpa pers di Jakarta, Senin, mengatakan perolehan laba tersebut ditopang penyaluran pembiayaan yang tumbuh cukup tinggi tahun lalu.
"Sepanjang tahun 2018, kami telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp26,9 triliun atau naik 21,6 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp22,2 triliun," ujarnya.
Dari total pembiayaan tahun lalu, sebesar 73,2 persen disalurkan untuk segmen ritel, 23,7 persen untuk segmen korporasi, dan sisanya 3,6 pembiayaan segmen multiguna dan lain-lain.
Arya menuturkan, pertumbuhan pembiayaan pada 2018 didorong peningkatan penyaluran pembiayaan di Kalimantan sebesar 35,3 persen tahun ke tahun (year on year/yoy), pertumbuhan pembiayaan di segmen korporasi 67,3 persen, serta pertumbuhan pembiayaan segmen multiguna sebesar 214,8 persen menjadi Rp900 miliar.
"Kami bisa salurkan lending lebih tinggi dibandingkan pasar karena terbantu beberapa daerah yang secara geografis ter-impact karena pertumbuhan komoditas. Salah satu pemicunya adalah pertumbuhan tinggi di Kalimantan, naik 35 persen," ujarnya.
Sedangkan kerja sama penganalan (channeling) dengan Bank Syariah Mandiri menghasilkan pembiayaan syariah sebesar Rp1,4 triliun dan pembiayaan teknologi finansial sebesar Rp70 miliar.
Kendati gencar mendorong pertumbuhan bisnis, MTF relatif menjaga kualitas kredit yang tercermin dari non performing loan (NPL) mencapai 0,83 persen yang mengalami perbaikan dari posisi NPL tahun lalu 1,09 persen.
Sementara dari sisi aset, tumbuh 18,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yakni mencapai Rp17,5 triliun dari tahun sebelumnya Rp14,7 triliun.
Baca juga: Mandiri Tunas Finance raup laba Rp335 miliar
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019