Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan sesi pagi Jumat, ditutup menguat 0,94 persen mendekati level 1.500 setelah kondisi di bursa regional memicu aksi beli di bursa Jakarta.
IHSG sesi pagi ditutup menguat 23,353 poin menjadi 2.496,508 dan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan menambah 5,407 poin atau 1,02 persen ke posisi 533,998.
Analis Riset PT Panin Capital Luki Aryatama mengatakan, tren kenaikan indeks BEJ masih akan berlanjut dengan tambahan sentimen positif dari bursa regional.
Bursa regional, terutama Bursa Hong Kong,
rebound atau naik kembali mengikuti kenaikan bursa AS Wall Street Kamis malam.
Bursa AS dengan indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 6,25 poin menjadi 13.974,30 karena didorong oleh menguatnya saham-saham unggulan telah menjadi sentimen positif bursa regional, terutama bursa Hong Kong dengan indeks Hang Seng langsung merespon dengan naik 643,12 poin ke posisi 27.608,10 pada sesi pagi.
Luki mengungkapkan, indeks BEJ juga didorong oleh ekspektasi pelaku pasar bahwa penurunan BI rate akan berlanjut.
Menurut dia, dengan ekspektasi ini telah menahan indeks BEJ masih bergerak positif pada penutupan Kamis kemarin, walaupun mendapat tekanan bursa regional dan AS.
Luki mengungkapkan bahwa pelaku pasar saham telah mengabaikan hasil inflasi September sebesar 0,8 persen dan lebih melihat penurunan suku bunga "The Fed" yang memberikan celah penurunan BI rate.
Sentimen tersebut telah mendorong perdagangan di BEJ didominasi saham yang naik sebanyak 82 dibanding yang turun 56, sedangkan 63 tidak berubah harganya dan 198 efek tidak aktif diperdagangkan.
Kenaikan indeks dipimpin saham-saham unggulan, seperti Perusahaan Gas Negara naik Rp600 menjadi Rp12.800, Telkom menguat Rp200 ke posisi Rp12.300, Aneka Tambang menambah Rp100 ke level Rp2.725 dan Pertambangan Batubara Bukit Asam terdongkrak Rp400 ke harga Rp7.550.
Volume perdagangan mencapai 2,082 miliar saham dengan nilai Rp2,269 triliun. Posisi investor asing
net buy (beli netto) senilai Rp502,112 miliar.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007