Baghdad (ANTARA News)- Serangkaian ledakan bom melanda Irak, Kamis, menewaskan paling tidak sembilan orang, termasuk seorang walikota, pada hari setelah dubes Polandia selamat dari satu serangan di Baghdad. Walikota Iskandariyah, kota yang dihuni kelompok Sunni-Syiah, 60 km selatan Baghdad, tewas akibat satu bom pinggir jalan bersama dengan seorang pengawal pribadinya dalam perjalanannya ke tempat kerja, kata polisi, seperti dilaporkan AFP. "Satu ledakan bom yang ditempatkan di pinggir jalan meledak ketika kendaraan Abbas al Khafaji, walikota distrik itu lewat menewaskan dia dan seorang pengawalnya ketika menuju kantornya." Dua bom mobil lainnya juga meledak di ibukota Irak itu, menewaskan paling tidak tujuh orang, kata para pejabat kementerian dalam negeri dan pertahanan. Sebuah bom di sebuah minibus meledak di Al Zafaraniyah di Baghdad tenggara , menewaskan empat orang dan mencederai delapan lainnya, sementara satu bom lainnya menwaskan tiga orang dan mencederai delapan orang di Garage Amana di tengah ibukota itu. Di tempat terpisah , pria-pria bersenjata menewaskan Brigjen Ihsan Abdul Karim akibat ditembak ketika ia meninggalkan rumahnya di Babel, selatan Baghdad, kata polisi. Gelombang serangan itu terjadi pada hari setelah dubes Polandia terhindar dari satu usaha pembuuhan di Baghdad yang menewaskan seorang pengawal Polandia dan dua warga Irak. Tiga bom di pinggir jalan, yang meledak dalam jarak waktu yang singkat menghantam konvoi dubes Edward Pietrzyk, Rabu ketika ia meninggalkan kediamannya di permukiman Al Arasat. Tetapi PM Polandia, Jaroslaw Kaczynski, mengatakan negaranya tidak akan menarik 900 tentaranya yang ditempatkan di baratdaya Baghdad , dan mengatakan "pengkhianatan selalu opsi terburuk." Polandia adalah pendukung kuat AS dalam invasi atas Irak tahun 2003 dan memasok pasukan kepada koalisi pimpinan AS yang meneruskan program mereka sejak itu. Sejumlah 21 tentara Polandia tewas di Irak sejak konflik itu meletus. (*)

Copyright © ANTARA 2007