Salah satu bentuk dukungan Kemenperin untuk meningkatkan promosi pelaku IKM kerajinan nasional adalah melalui fasilitasi keikutsertaan secara kontinyu pada pameran Ambiente yang berskala internasionalJakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian aktif memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) kerajinan untuk ikut serta dalam ajang pameran baik skala nasional maupun internasional, salah satunya yakni Pameran Ambiente di Jerman.
“Salah satu bentuk dukungan Kemenperin untuk meningkatkan promosi pelaku IKM kerajinan nasional adalah melalui fasilitasi keikutsertaan secara kontinyu pada pameran Ambiente yang berskala internasional,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih lewat keterangannya di Jakarta, Minggu.
Dukungan ini diberikan karena IKM kerajinan di Indonesia punya potensi besar dalam mendorong perekonomian melalui keunggulan produknya yang unik, inovatif, dan berdaya saing.
Ambiente merupakan pameran dagang terbesar untuk sektor barang konsumen dan ajang temu bisnis para pelaku usaha di sektor interior decoration, gifts and premiums serta table and dining ware.
Penyelenggaraannya dilaksanakan setiap tahun di Messe Frankfurt, Jerman dan diikuti lebih dari 96 negara peserta yang tahun ini diselenggarakan pada tanggal 8-12 Pebruari 2019.
Gati mengatakan, para pelaku IKM kerajinan nasional yang terpilih mendapatkan fasilitasi bantuan promosi untuk menampilkan produk kerajinan terbaiknya, khususnya home decor, berpeluang menarik minat potential buyers (wholesaler ataupun retailer) mengingat sebagian besar perusahaan besar turut berpartisipasi dalam pameran Ambiente.
“Keikutsertaan dalam pameran merupakan salah satu cara untuk berinteraksi secara langsung dengan buyer karena tren penjualan dari eksportir langsung buyer adalah sebagai salah satu jalur distribution channels yang efektif dan diminati di Eropa,” jelasnya.
Menurut Gati, keikutsertaan pada pameran berskala internasional ini, selain bisa menjadi ajang unjuk gigi produk-produk IKM kerajinan Tanah Air, juga bisa menjadi sarana agar para IKM mampu bersaing juga dengan produk-produk unggulan di pasar ekspor.
“Ini juga menjadi kesempatan IKM untuk benchmarking dalam meningkatkan inovasi dalam desain, kemasan dan tentunya informasi tren dan selera pasar dunia terkini,” imbuhnya.
Pada pameran Ambiente tahun 2019, tema yang diusung oleh Kemenperin adalah “Natural, Handmade and Personal”. Maksud dari natural, yaitu hampir semua produk yang dibawa berbahan baku alam seperti kayu dan serat alam.
Selanjutnya, handmade, karena hampir semua produk diproduksi manual tidak melibatkan mesin, serta personal adalah pembuatan produk satu per satu tidak secara massal sehingga setiap produk tidak persis sama, seperti dibuatkan secara khusus untuk masing-masing pembeli.
Jumlah peserta yang difasilitasi oleh Ditjen IKMA sebanyak delapan IKM, yaitu Bali Wirama, Batu Inbali, Harmoni Jaya Kreasi, Industri Classica Variasi, Mohoi, Palem Craft Jogja, Pandanus Internusa dan Surya Bali Taksu.
Agar mencapai hasil yang maksimal dalam keikutsertaan di Pameran Ambiente, Ditjen IKMA melakukan beberapa persiapan yang bersifat integrated melalui kerja sama dengan pihak profesional yang berpengalaman di bidangnya.
Rangkaian persiapan itu mencakupi mulai dari pemilihan peserta dan produknya yang sesuai dengan market demand, pembinaan atau pendampingan agar perusahaan dapat siap akses dan memenuhi requirement di pasar tujuan, penyusunan konsep dan desain paviliun Indonesia, hingga promotion material yang dapat menarik importer atau pembeli.
Baca juga: Kemenperin tingkatkan jumlah IKM berpotensi ekspor
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019