Malang (ANTARA News) - Pelatih Bogor Siliwangi Paul Mario Sanggor menyebut faktor fisik membuat timnya harus bertekuk lutut melawan Satria Muda Pertamina dengan skor mencolok 57-92 dalam laga pembuka Seri VII Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2018-2019 di GOR Bima Sakti, Kota Malang, Jumat.
Faktor fisik itu berdampak terhadap kegagalan Siliwangi membendung serangan-serangan fast break Satria Muda sepanjang laga.
"Fast break point mereka sampai 21 poin," kata pelatih yang akrab disapa Coach Marsang itu dalam jumpa pers purnalaga.
"Fisik. Begitu kami menyerang dan tidak berhasil, mereka ke depan dan langsung fast break," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Dior Lowhorn raih dwiganda, Satria Muda gulung Siliwangi 92-57
Catatan statistik pertandingan memang memperlihatkan Satria Muda unggul di seluruh lini sepanjang pertandingan.
Satria Muda unggul 21-4 atas Siliwangi dalam urusan mencetak poin dari situasi fast break.
Kemudian kontribusi para pemain cadangan Satria Muda juga jauh lebih signifikan, yakni 32-9.
Sedangkan secara keseluruhan akurasi tembakan, Siliwangi hanya mencapai 30 persen dan Satria Muda unggul jauh sebesar 48 persen.
Kekalahan di depan publik GOR Bima Sakti menjadi hasil kontras dari kemenangan yang diraih Siliwangi atas Satria Muda dalam Seri V di Bandung pengujung Januari lalu.
Akibat kekalahan tersebut, Siliwangi tertahan di dasar klasemen Divisi Putih dengan catatan empat kemenangan dan delapan kali kalah (4-8).
Pada Sabtu (9/2), Siliwangi bakal meladeni Pacific Caesar Surabaya dalam lanjutan Seri VII IBL.
Baca juga: Siliwangi tumbangkan juara bertahan IBL Satria Muda
Baca juga: Youbel Sondakh mau Satria Muda segera fokus empat laga sisa
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019