Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore menguat 18 poin menjadi Rp13.955 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.973 per dolar, memanfaatkan pelemahan dolar AS.

"Rupiah menguat karena didorong pelemahan dolar dan turunnya harga minyak global," kata analis pasar uang Monex Investindo Futures Faisyal di Jakarta, Jumat.

Penguatan rupiah sendiri juga seiring dengan rilis Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV 2018 yang mengalami surplus sehingga menopang ketahanan sektor eksternal.

Setelah pada triwulan sebelumnya mengalami defisit, NPI pada triwulan IV 2018 mencatat surplus sebesar 5,4 miliar dolar AS, ditopang peningkatan surplus transaksi modal dan finansial.

Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2018 meningkat menjadi 120,7 miliar dolar AS.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi sendiri dibuka melemah Rp13.975 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.954 per dolar AS hingga Rp13.998 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.992 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.978 per dolar AS.

Baca juga: Analis: Rupiah cenderung menguat, pasar optimis ekonomi tumbuh kisaran lima persen
Baca juga: BI sebut rupiah Rp13.900 per dolar masih "undervalue"

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019