Oleh sebab itu, menurut dia, membangun ketahanan dari desa sangat diperlukan, apalagi saat ini kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat beragam informasi dari yang baik hingga yang buruk sangat mudah terakses. Hal itu juga membuat interaksi sesama warga di desa melemah sehingga perpecahan di desa gampang terjadi, apalagi ditambah dengan rendahnya kepedulian terhadap sesama.
"Saat ini yang kita butuhkan adalah menghidupkan kembali ruang-ruang untuk berkumpul tersebut, agar mereka saling mengenal dan tidak ada kecurigaan satu sama lain," kata Yenny.
Pembangunan kohesi sosial dan penanaman toleransi secara damia kini mulai dirintis secara sistematis lewat pembentukan Desa atau Kelurahan Damai.
Wahid Foundation bekerja sama dengan UN Women pun membuat program Desa Damai yang sedang diterapkan di sembilan desa di Indonesia. Menurut Yenny, melalui Desa atau Kelurahan Damai, anggota masyarakat berkomitmen untuk melindungi dan menumbuhkan toleransi dan perdamaian di dalam komunitas mereka.
Untuk itu, disusun pula sembilan indikator yang menunjukkan ciri Desa atau Kelurahan damai yang telah ditetapkan melalui proses dialog dan konsultasi bersama elemen, perempuan, masyarakat dan perangkat desa.
Adapun sembilan indikator yang meliputi komitmen untuk mewujudkan perdamaian, adanya pendidikan dan penguatan nilai perdamaian dan kesetaraan gender, serta adanya praktik nilai-nilai persaudaraan dan toleransi dalam kehidupan warga. Selain itu, ada penguatan nilai dan norma kearifan lokal, adanya sistem deteksi dini pencegahan intoleransi, dan adanya sistem penanganan cepat, penanggulangan pemulihan kekerasan.
Sementara indikator lainnya adalah adanya peran aktif perempuan di semua sektor masyarakat, pranata bersama yang mendapat mandat untuk memantau pelaksanaan desa kelurahan damai dan adanya ruang sosial bersama antar warga masyarakat.
"Kesembilan indikator tersebut saling berkaitan dan tentu pelaksanaannya butuh waktu, proses dan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat," kata Yenny.
Baca juga: Menteri Desa sebut program Desa Damai perlu ditiru
Baca juga: Wahid Foundation-UN Women Luncurkan panduan pelaksanaan desa damai
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019