KH Ma'ruf Amin mengatakan, hal itu, pada pertemuan dengan Forum Komunikasi Relawan Jokowi (FKRJ)
Sumatera Barat, di Padang, Jumat. Ia diterima Ketua FKRJ, Hartind Asrin, dan jajaran koordinator relawan.
Menurut KH Ma'ruf Amin, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, diusung dan didukung oleh sembilan parpol. "Saat ini tambah satu partai pendukung lagi yakni PBB, sehingga menjadi 10," katanya.
Itu artinya, pasangan Jokowi-Ma'ruf diusung dan didukung oleh mayoritas partai politik yakni 10 partai dari 16 partai peserta pemilu 2019.
Menurut Ma'ruf, itu potensinya sangat peserta, sehingga parpol dan relawan harus dapat memaksimal potensi untuk dikonversi menjadi suara.
"Potensi besar, tapi kalau hasilnya kecil ini ada yang tidak beres, ada yang miss," tutur Ma'ruf.
Ketua non aktif Majelis Ulama Indonesia ini, berujar, bahkan kader-kader dari partai politik yang tergabung dalam koalisi pengusung pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, juga menyatakan dukungan ke pasangan 01, di sejumlah daerah.
"Itu artinya, pasangan 01 diusung dan didukung oleh 10 partai plus. Ini sebenarnya harusnya dimaksimalkan," kata Ma'ruf.
Menurut dia, potensi kedua adalah, pasangan capres 01, dari hasil pembangunan yang dilakukan Presiden Joko Widodo membawa pengaruh positif pada masyarakat. "Kepuasan masyarakat terhadap hasil pembangunan dapat meningkatkan elektabilitas," katanya.
Ma'ruf mengatakan hal itu didasarkan hasil survei dari lembaga survei, Indikator IndonesIa, SMRC, dan Y-Publica, yang menyimpulkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah Presiden Joko Widodo mencapai 70 persen
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019