Jakarta (ANTARA News) - Kontingen Garuda (Konga) XXVI-A yang tergabung dalam Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL), telah menyiapkan Tim Reaksi Cepat untuk mengantisipasi situasi yang memanas di Lebanon, seiring dengan agresi Israel ke Palestina. Perwira Penerangan Konga XXVI-A, Kapten Laut (KH) Hondor Saragih dalam surat elektronik kepada ANTARA News di Jakarta, Kamis, mengatakan, tim reaksi cepat akan menggunakan kendaran tempur VAB Tim Reaksi Cepat Kontingen Garuda XXVI-A untuk berpatroli dengan perimeter 500 m dari luar camp bersama Tim Reaksi Cepat Itali. "Selain itu, kami juga meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pelatihan penyelematan diri seperti masuk shelter atau sebuah tempat perlindungan yang terbuat dari beton, di Camp Sudirman, Lebanon," katanya. Agresi Israel terhadap Palestina yang berlangsung dua pekan, bisa menimbulkan aktivitas balas dendam terhadap Israel yang dilakukan pengungsi Palestina dan juga pendukung Hammas di Lebanon. Terkait itu, Komandan UNIFIL menyatakan status siaga UNIFIL naik menjadi "Kuning Plus", serta memerintahkan semua unit melakukan pengawasan melekat dan keamanan di daerah operasi terutama daerah selatan Lebanon. Selain itu, seluruh unit UNIFIL di lapangan diminta dapat mendeteksi dan mencegah semua aktivitas mencurigakan atau aktifitas permusuhan, melalui pelaksanaan konsep operasi di enam titik di sepanjang sungai Litani, dengan berkoordinasi melekat dengan Lebanese Armed Force (LAF). Peningkatan pengamanan juga dilakukan di area 15 kilometer dari Blue Line atau pagar pembatas antara Lebanon dengan Israel dengan memeriksa secara rutin tempat peluncuran roket lama dan kemungkinan peluncuran roket baru. Pada Kamis (8/1) tiga roket yang ditembakkan dari Lebanon menghantam Israel utara dan mengakibatkan dua orang luka ringan. Roket-roket itu adalah yang pertama ditembakkan dari Lebanon sejak tahun 2007, dan terjadi pada hari ke-13 serangan negara Yahudi itu di Jalur Gaza.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009